search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kepolisian Brasil Menyita 1,3 Ton Kokain
Kamis, 5 Agustus 2021, 13:05 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Kepolisian Brasil Menyita 1,3 Ton Kokain

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Kepolisian Brasil menyita 1,3 ton kokain dari pesawat jet pribadi milik perusahaan Turki yang disewa warga negara Spanyol. Menyadur Duvar English, Kamis (5/8/2021), penyitaan tersebut dilakukan pada Rabu (4/8/2021) saat pesawat mendarat di bandara Fortaleza, Brasil.

Pesawat jet tersebut terbang dari Riyadh ke Malaga pada 2 Agustus. Sehari kemudian ia terbang ke Brasil dan mendarat pada 4 Agustus di bandara Fortaleza untuk menjemput seorang penumpang.

Video detik-detik penyitaan kokain itu beredar di media sosial, salah satunya dibagikan oleh Ali Kdk, seorang anggota dewan Partai Y dari Istanbul.

Dalam video itu terlihat polisi Brasil meminta awak pesawat dan penumpang yang dilaporkan dari Spanyol untuk membuka salah satu koper yang mereka bawa.

Setelah proses pengujian, polisi Brasil menetapkan bahwa koper tersebut berisi kokain. Dilaporkan 1,3 ton kokain tersimpan di koper-koper itu.

Kdk mengatakan bahwa seorang penumpang dengan paspor Spanyol bernama Gonzalez Valdes dan awak pesawat telah ditahan. Timur Soykan, seorang wartawan dari Turki, mengatakan bahwa jet Turki itu adalah bekas pesawat milik Perdana Menteri Turki, namun sudah dijual.

"Jet Turki di mana koper berisi kokain ditemukan, adalah pesawat yang sangat terkenal milik Perdana Menteri, dengan nama TC ATA. Namanya kemudian diubah menjadi TC GVA dan dijual," cuit Soykan.

ACM Holding merilis pernyataan tertulis sehubungan dengan penangkapan tersebut dan mengatakan pesawatnya telah disewa oleh seorang penumpang yang memiliki paspor Spanyol.

"Pelanggan dan barang-barang pribadinya tidak memiliki hubungan apa pun dengan perusahaan atau awak pesawat kami, dan pemeriksaan barang-barang penumpang sepenuhnya berada di bawah otoritas bandara," jelas ACM Holding.

Penyitaan itu terjadi setelah Sedat Peker, seorang mafia dari Turki, menuduh bahwa Turki menjadi pusat penyelundupan kokain dari Amerika Selatan ke Timur Tengah.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami