search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Jumlah Korban Pembantaian Sangat Besar
Jumat, 24 September 2021, 08:05 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/Jumlah Korban Pembantaian Sangat Besar

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Seperti halnya di sebagian Jawa Timur, Bali waktu itu nyaris mengalami perang saudara, ketika orang-orang komunis berkumpul kembali. Kekuasaan beralih pada orang-orang anti komunis pada Desember 1965, saat pasukan RPKAD dan unit Komando Daerah Militer Brawijaya dari Surabaya tiba di Bali.

Komandan militer Jawa mengijinkan pasukan Bali untuk membantai sampai dihentikan. Jika di Jawa Tengah angkatan bersenjata mendorong orang-orang untuk membantai PKI, di Bali keinginan untuk membantai sangat besar dan spontan setelah mendapat logistik. Militer sampai harus ikut campur tangan untuk mencegah anarki.

Berbagai jenis senjata tajam dari berbagai jenis seperti celurit, parang, golok, samurai, begitu mudah didapat di sejumlah lokasi strategis. Anak Agung Made Agung, Kepala Djawatan Penerangan Bali diculik dan dibunuh.

Pembunuhan itu direncanakan wakilnya yang ingin menduduki jabatan kepala. Sedangkan Lie Lie Tjien, pengusaha yang jadi kasir PKI, selamat jiwa dan hartanya karena menyogok Widjana, birokrat Bali Utara.

Saingan Lie Tjien, bernama Tjan Wie difitnah hingga gudang kopi milik saudagar itu diserbu massa dan ratusan ton kopi dibuang ke jalan-jalan Singaraja. Tjan Wie menjadi gila setelah peristiwa itu.

Angka 80.000 hingga 100.000 orang sering dipublikasi tentang jumlah korban yang mati sia-sia selama terjadi pembantaian PKI di Provinsi Bali 1965-1969. Sekitar 5 persen dari jumlah penduduk Bali waktu itu diperkirakan tewas selama aksi pembantaian orang yang dituding PKI.

Lebarnya perbedaan sosial di seluruh Indonesia tahun 1950-an dan awal 1960 an, di Bali meletus konflik antara para pendukung sistem kasta tradisional Bali melawan orang-orang yang menolak nilai-nilai tradisional itu.

Jabatan pemerintah, uang, dan keuntungan bisnis beralih pada orang-orang komunis pada tahun-tahun akhir masa kepresidenan Soekarno. Sengketa tanah dan hak-hak penyewa yang berujung pada oengambilan lahan dan pembantaian ketika PKi mempromosikan aksi unilateral.

Setelah Soeharto berkuasa di Jawa, gubernur-gubernur pilihan Soekarno dicopot, termasuk Gubernur Bali Anak Agung Bagus Sutedja. Orang-orang komunis kemudian dituduh atas penghancuran budaya, agama, serta karakter Pulau Bali. Rakyat Bali seperti halnya rakyat Jawa, didorong untuk menghancurkan PKI.

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami