search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ngaben Skala Besar di Bali Akhirnya Digelar, Tetap Taat Prokes
Jumat, 8 Oktober 2021, 22:50 WITA Follow
image

beritabali/ist/Ngaben Skala Besar di Bali Akhirnya Digelar, Tetap Taat Prokes.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Setelah sekian lama tertunda karena regulasi pandemi Covid-19, Palebon Ida Pedanda Nabe Gede Dwija Ngenjung dari Griya Gede Keniten akhirnya dapat digelar pada Jumat Siang (8/10).

Upacara ini menyita perhatian publik karena berskala relatif besar. Disebutkan prosesi Palebon ini dipuput oleh Pedanda Sapta Rsi. Kendati demikian, pihak keluarga telah menerapkan standar prokes.

Dari awal pihaknya sangat kooperatif dengan situasi pandemi, dimana memasuki area Griya telah disediakan alat cuci tangan, masker, dan memasang QR Code PeduliLindungi.

Ida Peranda yang lebar (meninggal) pada Purnama Kadasa tepatnya tanggal 28 Maret 2021 akhirnya bisa melaksanakan dari awal hingga puncak Upacara Palebon. 

“Ini jadwalnya mudur harusnya tanggal 15 Agustus kemarin menghormati dan mematuhi peraturan Pemerintah tentang PPKM, akhirnya hari ini (8/10) kita dapat melakukan penghormatan terakhir,” ucapnya.

Dikatakan selama serangkaian Upacara Palebon ditemukan tantangan mengenai penerapan prokes, yang langsung dikomunikasikan dengan baik kepada pihak terkait. 

“Hari ini pun ada dari kementrian kesehatan datang untuk melihat bagaimana pelaksanaan kami dan satgas covid 19 kota Denpasar selalu diskusi dengan kita, kita juga berharap mengingatkan masyarakat kerumunan,” Jelasnya. 

Meski telah diawasi dari tim gabungan Satgas Covid 19 Kota Denpasar, justru warga semakin memadati jalur Hangtuah menuju Sanur dari Pukul 11.00 WITA. 

Menanggapi hal tersebut, Ida Bagus Sidharta menilai warga yang menonton secara dekat adalah sebagai tantangan baginya. 

“Memang itulah yang namanya tantangan kita. Kalau dari pihak panitia kita sudah mengatur penyandang pamereman itu semua ada di banjar-banjar. Tapi warga tiba-tiba berhenti loncat langsung ke jalanan. Syukur ada petugas juga, ada blokade jalan 1-2 Jam sebelumnya. Itu juga mengurangi kerumunan, jalur tikus juga dijaga oleh Kepolisian dan para Satgas,” terangnya. 

Pihaknya juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat yang sabar menunggu terhadap ketidaknyamanan di jalan melewati Jalan Hangtuah, Sanur dan sekitarnya. 

“Mohon maaf dan terima kasih atas doanya acara untuk Ayahnda kami bisa berjalan dengan baik,” Tambahnya. 

Diketahui, Ida Pedanda Nabe meninggalkan seorang istri yakni Ida Pedanda Istri Agung Patni Ngenjung, beserta empat orang putra, diantaranya Ida Bagus Ngurah Agung Kumbayana, Ida Bagus Gede Agung Sidharta Putra, Ida Bagus Agung Partha Adnyana, dan Ida Bagus Agung Awatara Putra.

Reporter: bbn/dps



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami