Mewarisi Resep Sukses dengan Berjualan Jamu
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Suparno (53) Lingkungan Terusan Kelurahan Loloan Barat, sudah 28 tahun menggeluti jualan jamu keliling dengan cara berkeliling bersama sang istri Jumini.
Sukses tak semudah membalikan tangan dari, awal hanya kos, kini bisa memiliki rumah sendiri dan anak pertama lulus kebidanan dan anak kedua masih semester 5 jurusan PAI (Pendidikan Agama Islam) laki-laki.
Suparno mengaku bersyukur dalam bekerja seberapapun hasil dengan keuletan dan tekun tentu menghasilkan dan Jangan mudah putus asa pesan itu yang selalu diingat dari orangtuanya.
"Jualan jamu tradisional menggunakan ramuan resep Solo dengan bahan alami dari dedaunan, akar, dan umbi-umbian tersaji dengan omzet berjualan 300 ribu - 500 ribu setiap hari. Itu nominal hasil kotor karena nantinya uang hasil jualan harus di putar untuk membeli bahan ramuan jamu," paparnya.
Ia menjelaskan, keliling berjualan secara rutin mulai dari jam 07.00 hingga jam 12.00 WITA tentu bukan kejenuhan tapi malah menyenangi profesi sebagai penjual jamu keliling.
Usai berjualan kisaran jam 15.00 WITA, istirahat hanya beberapa menit langsung melanjutkan aktivitas menggiling kunyit, sirih, daun bluntas, pinang, dan laos. Dengan menggunakan mesin selip dan memasak menggunakan kompor gas selama 2 jam sampai benar-benar mendidih.
"Setelah dingin maka ramuan jamu tersebut di taruh di waduh botol bekas air mineral dengan jumlah dalam 1 hari jual 50 sampai 60 botol ukuran 1 liter. Intinya dalam mengerjakan sesuatu harus percaya diri dan yakin pasti bisa dan berhasil asal tekun menjalan usaha," tutupnya.
Reporter: bbn/jbr