search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
TNI Terapkan Teknologi "Pawang Hujan" di Sirkuit Mandalika
Minggu, 21 November 2021, 18:50 WITA Follow
image

beritabali/ist/Seorang marshal kehujanan saat menjaga di Sirkuit Mandalika.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NTB.

Hari pertama perhelatan World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika, Jumat (19/11) yang berlangsung seru dan menegangkan, ternyata tidak dibarengi lancarnya race di hari kedua, Sabtu (20/11). 

Karena sirkuit diguyur hujan lebat dan angin kencang, para pembalap WorldSBK yang sudah siap di garis start, terpaksa turun dari motor dan masuk lagi ke paddock. Sukses perhelatan WSBK di hari pertama, ternyata tidak terlepas dari peran TNI AU, yang melakukan teknologi terkini untuk mengatasi hujan di area sirkuit.

Adapun teknologi terkini yang dilakukan itu adalah modifikasi cuaca agar hujan tak turun di wilayah  sirkuit Mandalika dan sekitarnya. Hujan dipindah ke wilayah lain atau perairan.

"Teman-teman TNI AU yang dengan teknologi terkini, mencoba mengalihkan turunnya hujan dari Mandalika ke area lain demi suksesnya perhelatan WSBK," tulis gubernur NTB, Dr Zulkieflimansyah di postingan akun Facebook pribadinya, Jumat (19/11).

Tentang teknologi terkini yang disebut TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca) yang dilakukan TNI AU untuk gelaran WSBK ini, yakni hujan yang kemungkinan jatuhnya di Mandalika, disemai di daerah lautan, sehingga jatuhnya di laut atau tempat lain. 
Pertumbuhan awannya dimodifikasi di tempat yang diinginkan jatuh hujan.

Kegiatan modifikasi cuaca ini dilakukan TNI AU bersama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). 

Peneliti Madya Kelompok Pelaksana Fungsi Pengelolaan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Budi Harsoyo mengaku persiapan rekayasa cuaca di arena balap motor Internasional World Superbike (WSBK) di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, NTB, sempit.

"Sejak kemarin, kawan-kawan sudah bekerja di Mandalika. Kami sudah berupaya seoptimal mungkin dengan waktu persiapan yang terlalu sempit dan dukungan yang ada. Tetapi mohon maaf jika belum bisa memberikan hasil yang diharapkan," ujarnya.

Saat ini, hujan deras menyelimuti Sirkuit Mandalika membuat Race 1 WSBK Mandalika ditunda. Hujan deras mulai turun di Sirkuit Mandalika sekitar pukul 14.40 WITA, atau 20 menit sebelum balapan dimulai.

Sejumlah pembalap sudah sempat berada di trek, namun empat menit kemudian pihak WSBK menyatakan balapan WSBK Mandalika ditunda hingga waktu yang belum ditentukan karena kondisi cuaca.

Koordinator lapangan TMC WSBK-BRIN, Adi Bayu Rusandi memaparkan rekayasa cuaca yang dilakukan adalah dua kali seeding atau penyemaian. Penyemaian dilakukan di Lombok tengah bagian utara pukul 11.10-12.15 WITA dan Lombok Timur pada 13.30-15.45 WITA.

Danrem 162/Wira Bhakti, Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan, jika terjadi hujan, balapan tidak memungkinkan berjalan mulus. Untuk mengalihkan hujan tim modifikasi cuaca menaburkan garam di atas kawasan Mandalika.

“Sampai saat ini (Sabtu, 20/11) sudah ada 3 ton garam yang dilepaskan melalui pesawat CASA 212 oleh tim dari TNI-AU (Angkatan Udara),” kata Rizal saat memantau kawasan Mandalika bersama Kapolda NTB Irjen Pol Muhammad Iqbal, Sabtu (20/11).

Fungsi garam yang berbentuk kasar itu ditabur untuk mempercepat kadar air pada awan lebih cepat jatuh. Sehingga, sebelum awan itu bergeser ke areal Mandalika sudah terjadi hujan di tempatnya.

“Sehingga di kawasan Mandalika tidak terjadi hujan,” ujarnya.

Hujan dialihkan ke wilayah Mataram, Lombok Barat, dan Lombok Timur. Kondisi cuaca di kawasan Mandalika hanya mendung dan hanya turun sedikit rintik hujan. 

Sementara itu terkait cuaca untuk hari Sabtu (20/11), berdasarkan pengamatan BMKG Stasiun Meteorologi Bandara Zainuddin Abdul Madjid (Bizam), terjadi hujan dengan intensitas sedang-lebat di beberapa wilayah di Lombok Tengah. 

"Dikonfirmasi juga oleh team kami yang berada di Mandalika," kata M A Pradana, Prakirawan Stasiun Meteorologi Bizam, dikonfirmasi Beritabali, Sabtu (20/11) malam 

Berdasarkan analisis Dinamika Atmosfer pada hari ini secara umum, Pradana menerangkan keadaan cuaca yang terjadi di wilayah Lombok diamati dari beberapa indikator cuaca, bernilai cukup signifikan. 

Antara lain hangatnya Suhu Muka Laut di sekitar wilayah perairan sebagai indikasi suplai uap air di wilayah NTB serta gangguan MJO, sehingga menambah potensi pertumbuhan awan konvektif di wilayah NTB.  

"Serta adanya konvergensi/ pertemuan angin di sekitar wil Lombok dan didukung kelembapan tinggi lapisan 850-500 hPa yang memiliki pengaruh dalam pembentukan awan hujan di wilayah Lombok," katanya.

MJO atau Madden Julian Oscillation merupakan fenomena atmosfer berupa gelombang atau osilasi pada atmosfer terutama di wilayah tropis yang berprogagasi dari barat ke timur dengan periode hari tertentu. ditandai dengan peningkatan curah hujan di wilayah yang dilaluinya.

Reporter: bbn/lom



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami