search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
China Uji Efektivitas Vaksin Sinovac Lawan Varian Omicron
Sabtu, 11 Desember 2021, 22:55 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi/China Uji Efektivitas Vaksin Sinovac Lawan Varian Omicron

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

China saat ini tengah menguji vaksin Sinovac buatannya dalam melawan varian Omicron. Tetapi, hasil penelitian laboratorium pasti akan memakan waktu cukup lama.

Uji klinis vaksin Sinovac ini menyusul Pfizer Inc. yang telah menguji vaksin Covid-19 buatannya, yakni vaksin Pfizer dalam melawan varian Omicron.

Mereka menemukan bahwa tingkat antibodi penetralisir vaksin Pfizer terhadap varian Omicron menurun, bila dibandingkan terhadap virus corona Covid-19 aslinya. Tapi, suntikan booster vaksin Pfizer bisa membantu melindungi orang dari varian Omicron.

Saat ini dilansir dari Bloomberg News, perusahaan pembuat vaksin Sinovac yang berbasis Beijing sedang melakukan penelitian serupa yang dilakukan oleh Pfizer, menggunakan pseudovirus.

Pseudovirus merupakan pengganti yang dimodifikasi secara genetik untuk patogen. Tapi, mereka belum bisa memberi kepastian mengenai kapan hasilnya akan keluar.

Mereka perlu memastikan seberapa baik vaksin Sinovac dalam mencegah infeksi varian Omicron. Tetapi, vaksin Covid-19 ini memang lebih rendah dalam mencegah penularan dan infeksi simtomatik akibat virus corona Covid-19 daripada vaksin mRNA.

Meski begitu, vaksin Sinovac tetap efektif mencegah infeksi parah dan kematian akibat virus corona Covid-19 aslinya dan varian Delta.

Mereka mengatakan sekarang ini sudah mendapatkan sampel varian Omicron dan sedang mempelajari seberapa baik antibodi yang diinduksi oleh vaksin Covid-19 buatannya dalam merespons virus hidup.

Saat ini, varian Omicron memang memicu kekhawatiran karena diduga lebih berbahaya dibandingkan varian Delta.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan varian Omicron ini bisa memicu lonajakan kasus infeksi yang parah.

Sumber: Suara.com

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami