search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Mengenal Tari Kecak Bali, Tarian yang Banyak Tarik Wisatawan
Minggu, 16 Januari 2022, 02:10 WITA Follow
image

bbn/sastrabali.com/Mengenal Tari Kecak Bali, Tarian yang Banyak Tarik Wisatawan

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Tari Kecak adalah tarian khas Bali yang sudah sangat terkenal dan mendunia. Tarian ini sangat melekat dengan Bali dan menjadi salah satu daya tarik wisatanya. Sejumlah Destinasi juga dengan khusus menghadirkan Tari Kecak sebagai pertunjukan seperti di Pura Uluwatu.

Tari kecak berasal berasal dari ritual sanghyang, yaitu tradisi tarian yang penarinya berada pada kondisi tidak sadar, atau kesurupan. Dikutip dari jalurrempah.kemdikbud.go.id, Tari Kecak mempertontonkan (puluhan bahkan lebih) penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan 'cak' berulang kali dan mengangkat kedua lengan. 

Peristiwa tersebut dalam Ramayana digambarkan saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana. Dikutip dari kemlu.go.id, para penari yang duduk melingkar tersebut mengenakan kain kotak-kotak seperti papan catur melingkari pinggang mereka. 

Selain para penari itu, ada pula para penari lain yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana seperti Rama, Shinta, Rahwana, Hanoman, dan Sugriwa. Pengiring Lagu tari Kecak diambil dari ritual tarian sanghyang yang menggunakan alat musik. 

Sebagai pengiring hanya menggunakan kincringan yang dikenakan pada kaki penari yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana Ritual tarian sanghyang sebagai bentuk komunikasi dengan Tuhan atau ruh para leluhur dan kemudian menyampaikan harapan-harapannya pada masyarakat. 

Tari Kecak tercipta atas inisiasi dua tokoh, yaitu satu penari dari Bali, Wayan Limbak, dan seorang pelukis dari Jerman, Walter Spies. Pada tahun 1930-an mereka menciptakan Tari Kecak berdasarkan tradisi Sanghyang dan bagian-bagian kisah Ramayana. Wayan Limbak kemudian mempopulerkan Tari Kecak saat berkeliling dunia bersama rombongan penari Bali dari sanggarnya. 

Dikutip dari Artikel Karya Seni, Tari Kecak Uluwatu Sebagai Seni Pertunjukkan Pariwisata di Desa Pecatu, Kuta Selatan, Badung karya I Gusti Ayu Tirta Rasmanik, pada tahun 1970, Tari Kecak mengalami perkembangan dari segi pementasan cerita. 

Dari cerita yang digunakan, Tari Kecak tidak lagi sepenuhnya representatif dengan epos Ramayana. Dari segi pementasan, Tari Kecak tidak lagi ditemui di Desa Bona, Giannyar, Bali melainkan sudah tersebar di beberapa desa di Bali termasuk Pecatu. Lakon Ramayana dalam pertunjukkan Tari Kecak itu diketahui dari tata rias dan busana para penarinya, seperti penokohan Rama, Hanoman, Sinta dan Rahwana.

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami