search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Penjelasan Ilmiah Soal Awan UFO di Langit Turki
Minggu, 12 Februari 2023, 16:25 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/Penjelasan Ilmiah Soal Awan UFO di Langit Turki

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Fenomena awan menyerupai kendaraan alien UFO menghebohkan Turki belum lama ini. Saksi mata mengatakan bentuk awan tersebut tetap utuh selama satu jam sebelum akhirnya menghilang di langit.

Diketahui awan berbentuk mirip UFO itu muncul di barat laut kota Bursa, Turki. Awan itu terlihat mengapung di balik gunung dan berwarna jingga.

Direktorat Meteorologi Turki pun memberikan penjelasan mengenai fenomena tersebut. Di mana fenomena semacam itu disebut dengan awan lenticular atau lentikularis dan tak ada kaitannya dengan aktivitas makhluk luar angkasa.

"Awan lenticular terjadi ketika udara stabil dan angin bertiup melintasi bukit dan gunung dari arah yang sama atau serupa pada ketinggian berbeda," ungkapnya dikutip dari detikcom, Minggu (12/2/2023).

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Pakar Iklim Universitas Gadjah Mada (UGM) Emilya Nurjani. Menurut dia, kemunculan awan tersebut tidak terkait dengan pertanda akan terjadinya bencana.

Emilya menyebut awan lenticularis merupakan fenomena biasa. Awan ini sering muncul atau terbentuk di daerah pegunungan atau gunung maupun perbukitan atau bukit.

Emilya menambahkan awan ini terbentuk dipengaruhi oleh faktor orografis/elevasi. Oleh karena itu, awan ini sering terbentuk di daerah pegunungan atau gunung maupun perbukitan atau bukit.

Biasanya, awan sering terbentuk di sisi pegunungan yang berangin atau sisi hadap lereng (windward), tetapi awan lenticularis terbentuk di sisi bawah angin atau sisi belakang lereng (leeward).

Dengan begitu, saat udara lembab naik ke sisi atas gunung/bukit mengalami pendinginan dan pemadatan sehingga menghasilkan awan. Namun, di sisi yang berlawanan dengan angin, udara menurun dan menghangat sehingga terjadi penguapan.

"Dilihat dari permukaan, awan terlihat tidak bergerak saat udara mengalir dan lapisan pembentuk awan terlalu kering sehingga lenticular akan terbentuk satu di atas yang lain. Bahkan, terkadang hal ini meluas ke lapisan stratosfer dan terlihat seperti UFO," paparnya.

Lebih lanjut, Emilya mengungkapkan, kemunculan awan lenticularis biasanya akan menimbulkan hujan dengan intensitas sedang.

"Hujan, tetapi intensitas tidak tinggi karena pada dasarnya uap air sudah jatuh sebagai hujan di sisi windward," terangnya.(sumber: cnbcindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami