Tiga Karyawan PBB Tewas Saat Perang Berkecamuk di Sudan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Agensi pangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), World Food Programme (WFP), mengungkap tiga karyawannya terbunuh di wilayah Darfur ketika pertempuran berkecamuk antara militer Sudan dan paramiliter.
Baca juga:
AS Diambang Kehancuran, Ini Tanda-Tandanya
WFP menyatakan menghentikan semua pekerjaannya di Sudan karena insiden ini.
"Saya terkejut dan patah hati atas kematian tragis tiga karyawan WFP pad Sabtu 15 April dalam kekerasan di Kabkabiya, Darfur Utara saat menjalankan tugas penyelamatan di garis depan krisis kelaparan global," kata Cindy McCain, Direktur Eksekutif WFP, disiarkan AFP, Minggu (16/4).
"Sementara kami meninjau situasi keamanan yang berkembang, kami terpaksa menghentikan sementara semua operasi di Sudan," kata dia lagi.
McCain bilang WFP punya komitmen membantu penduduk Sudan yang bermasalah pangan mengerikan, tetapi pekerjaan penyelamatan tak bisa dilakukan jika keamanan dan keselamatan pekerja tak dijamin.
"Semua pihak harus mencapai kesepakatan yang menjamin keselamatan pekerja kemanusiaan di lapangan dan memungkinkan pengiriman berkelanjutan bantuan kemanusiaan yang menyelamatkan jiwa kepada rakyat Sudan. Mereka tetap menjadi prioritas utama kami."
Sementara itu Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk pertempuran di Sudan yang menewaskan lusinan warga sipil termasuk tiga pekerja WFP. Guterres meminta pihak bertanggung jawab harus dibawa ke pengadilan tanpa penundaan.
Perang di Sudan membara sejak dua hari lalu dalam pertempuran antara dua jenderal yang saling berebut kekuasaan dalam kudeta 2021. Setidaknya 56 warga sipil tewas usai militer Sudan bertempur dengan paramiliter Rapid Support Forces (RSF).(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net