Eks Presiden Rusia Kroni Putin: Perang Dunia Baru di Depan Mata
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Mantan Presiden Rusia kroni Vladimir Putin, Dmitry Medvedev, kembali menyinggung kemungkinan terjadinya Perang Dunia. Medvedev juga menekankan lagi risiko perang nuklir semakin meningkat di tengah ketegangan antara Rusia dan negara-negara Barat.
"Dunia sedang sakit dan sangat mungkin Perang Dunia baru sudah di depan mata," ujar Medvedev seperti dikutip dari Reuters.
Deputi Ketua Dewan Keamanan Rusia tersebut mengatakan Perang Dunia baru seperti itu tak dapat dihindari. Konfrontasi nuklir pun semakin meningkat dan lebih serius daripada kekhawatiran tentang perubahan iklim.
Putin mengatakan dunia saat ini menghadapi dekade paling berbahaya sejak Perang Dunia 2. Ia menyebut perang di Ukraina sebagai pertarungan eksistensial melawan Barat yang arogan dan agresif.
Putin juga menegaskan bahwa Rusia akan menggunakan segala cara untuk melindungi negara mereka dari setiap agresor.
Di lain pihak, Ukraina tidak akan menyerah untuk mengusir pasukan Rusia yang telah melancarkan agresi militer di wilayah mereka.
Medvedev sendiri sempat dinilai berorientasi Barat ketika pernah menjabat sebagai Presiden Rusia. Namun selama agresi Rusia di Ukraina ia amat lantang menyuarakan perlawanan terhadap Barat, terutama Amerika Serikat.
Sejumlah pernyataannya bahkan cukup kontroversial. Salah satu yang paling heboh adalah ketika Medvedev mengancam melepaskan rudal ke markas Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) di Den Haag karena memerintahkan untuk menangkap Putin.
"Para hakim ICC bersemangat dengan sia-sia. Lihatlah, kata mereka 'kami berani dan kami mengangkat tangan melawan negara nuklir terbesar tanpa membahayakan kami sendiri.' Aduh, tuan-tuan. Semua orang berjalan di bawah (kehendak) Tuhan dan rudal," ujar Medvedev dalam channel Telegram, seperti dikutip dari The Newsweek.
"Sangat mungkin untuk membayangkan penggunaan rudal hipersonik 'Onyx' yang ditargetkan dari kapal perang Rusia di Laut Utara ke gedung pengadilan Den Haag," ia menambahkan.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net