Usai Bule Bugil, Pemilik Puri Saraswati Gelar Guru Piduka saat Tumpek Landep
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Kejadian warga negara asing (WNA) Jerman yang telanjang saat pentas tari pada Senin malam lalu mendapat perhatian dari pihak Puri Saraswati Ubud.
Pihak Puri sudah menggelar upacara pembersihan malam itu juga. Dan akan dilanjutkan dengan upacara yang lebih besar saat Tumpek Landep pada Sabtu mendatang, 3 Juni 2023.
Baca juga:
Puri Saraswati Tak Perpanjang Masalah Bule Bugil saat Pentas Tari, Sering Bikin Ulah di Penginapan
Hal itu dikemukakan oleh pemimpin Puri Saraswati Ubud, Tjokorda Ngurah Suyadnya yang dikenal luas dengan panggilan Cok Wah. “Usai pentas menari itu, kami sudah melakukan pembersihan oleh pemangku,” ujar Cok Wah, Jumat (26/5).Dikatakannya, upacara itu dimaksudkan karena turis bugil itu nekat naik ke tangga Kori lalu membuka pintu Kori yang selama ini disakralkan. “Pintu Kori itu hanya dibuka saat hari tertentu khusus untuk kegiatan keagamaan. Misalnya mundur Ida Batara,” jelasnya.
Tatkala ada pentas menari, para seniman hanya lewat pintu samping kori. Dimana pintu samping itu ada dua. Jadi penari keluar masuk dari pintu samping.
Menurut Cok Wah, dalam waktu dekat, yakni Sabtu awal bulan Juni, tepatnya 3 Juni kembali digelar upacara yang lebih besar lagi untuk menetralisir pengaruh buruk.
Kebetulan, 3 Juni itu merupakan Tumpek Landep dan bertepatan dengan rahinan Purnama. “Kami akan gelar tingkat upacara yang lebih tinggi lagi, pecaruan, guru piduka dan lainnya,” jelasnya.
Untuk diketahui WNA asal Jerman, Tuschinski Darja menginap di sebuah bungalow di Jalan Monkey Forest Ubud. Dia cek in pada 17 Mei dan semestinya sudah cek out pada 22 Mei.
Kapolsek Ubud, Kompol I Made Uder mengaku bule itu kini masih dirawat di RSJ Bangli. “Sedang dirawat di Bangli. Kami masih mengadakan penyelidikan mendalam,” tutupnya singkat.
Editor: Robby
Reporter: bbn/gnr