search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Asal Usul Keris dari Klungkung yang Dikembalikan Belanda Hari Ini
Senin, 10 Juli 2023, 10:05 WITA Follow
image

bbn/Museum Nasional Kebudayaan Dunia (NMVW) Belanda/Asal Usul Keris dari Klungkung yang Dikembalikan Belanda Hari Ini.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Keris dari Klungkung menjadi salah satu dari 472 benda bersejarah yang akan dikembalikan Belanda ke Indonesia pada Senin (10/7/2023).

Diketahui, keris ini berasal dari kerajaan terakhir di Bali yang bertahan melawan penjajah Belanda di masa lalu, Kerajaan Klungkung

Dilansir dokumen Komite Koleksi Kolonial, keris Klungkung selama ini menjadi bagian dari Koleksi Kesenian Nasional yang dikelola Museum Nasional Kebudayaan Dunia (NMVW) dengan nomor inventaris RV-3600-193. Saat ini, keris Klungkung masih berada di Museum Volkenkunde, Leiden, dan menunggu 'terbang pulang' ke Indonesia.

Asal-usul keris ini telah ditelusuri oleh peneliti dari Museum Nasional Kebudayaan Dunia (NMVW), T Quist. Keris ini dirampas atau direbut oleh Tentara Kerajaan Hindia Belanda (KNIL) pada April 1908, atau sebelum Indonesia berdiri. Saat itu, terjadi puputan (ritual pertempuran sampai akhir) di Klungkung, sebelah tenggara Bali.

"Kampanye militer tahun 1908 adalah ekspedisi hukuman terhadap Istana Klungkung di bawah Raja Dewa Agung Jambe II yang menentang monopoli Belanda atas perdagangan opium dan yang orang-orang setempatnya menyita kapal layar China," tulis Komite Koleksi Kolonial tersebut, berdasarkan penelusuran T Quist.

Puputan berlangsung antara pasukan KNIL melawan pihak Kerajaan Klungkung. Raja Klungkung dan lebih dari seratus pengikutnya, kerabat, serta orang-orang setempat tewas, dan 50 orang lainnya dari pihak Bali terluka. Ekspedisi KNIL di Bali sejak 1846 berakhir pula pada saat itu.

Meski begitu, masih belum jelas betul apakah keris ini dirampas di medan perang atau setelah pertempuran padam. Belum jelas betul apakah keris itu milik raja atau bukan.

Sejarah selanjutnya, keris ini dikirim ke Belanda pada November 1908. Keris dipindahkan ke Museum Etnografi Akademi Militer Kerajaan (KMA) di Breda, Belanda, pada Maret 1909. Koleksinya diambil alih oleh Museum Etnologi Belanda pada 1956.

Keris Klungkung ini bermaterialkan logam besi, nikel, kayu, batu permata, emas, dan gading. Keris ini punya ukuran panjang 67,5 cm, panjang bilah 54 cm, panjang gagang 13,5 cm, panjang sarung keris (warangka) 54 cm.

Keris ini punya bilah bergelombang menunjukkan pamornya. Polanya berwarna abu-abu, berasal dari penempaan besi dan logam yang mengandung nikel. Antara bilah dan gagang, ada enam batu mulia, dan pada gagangnya ada 24 batu mulia.

Tertulis di situs web Museum Nasional Kebudayaan Dunia (NMVW) Belanda, keris ini memiliki bilah dengan pola butiran beras (wos wutah pamor) dan memiliki lima belas lekukan. Pelat pelindung (ganja) asimetris memiliki titik tajam (greneng) di salah satu sisinya. Cincin batang emas (mendak) dihiasi dengan enam batu mulia. Gagang melengkung bertatahkan berbagai jenis permata dan berbentuk setan (raksasa) yang harus menangkal kejahatan. (sumber: detik.com)

Editor: Robby

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami