search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Petani di Karangasem Jadi Korban Perampasan, Pelaku Gunakan Modus Kenal Keluarga
Minggu, 6 Agustus 2023, 20:15 WITA Follow
image

beritabali/ist/Petani di Karangasem Jadi Korban Perampasan, Pelaku Gunakan Modus Kenal Keluarga.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Seorang petani berusia 71 tahun menjadi korban perampasan di dekat areal persawahan sebelah utara jalan Gatot Subroto, Amlapura, Karangasem pada Sabtu (5/8/2023).

Informasi yang diperoleh, aksi perampasan tersebut berawal saat kakek bernama Komang Gria itu sedang beraktivitas di areal persawahan yang ada di belakang penginapan lahar mas jalan Gatot Subroto, Amlapura yang tiba-tiba didatangi oleh seorang pria tak dikenal mengendarai sepeda motor. Ia mengaku sebagai teman dari menantunya. 

Disana, pria itu kemudian mengatakan menantu dari kakek tersebut menyuruhnya untuk datang kesana menemui dirinya untuk memintakan uang karena kendaraan milik menantunya sedang mengalami kerusakan di bengkel.

"Lelaki ini meminta uang Rp200 ribu kepada korban modusnya mengaku disuruh oleh menantu korban yang kendaraanya sedang mengalami masalah di bengkel. Korban yang sedang bekerja di sawah langsung memberikan uang sesuai yang diminta, namun kemungkinan karena melihat korban membawa uang lebih, pelaku langsung merampas semua uangnya hingga korban sempat terseret dan mengalami luka lecet pada tangannya," terang Kanit Reskrim Polsek Karangasem, IPTU. Ida Bagus Purwata Manuaba saat ditemui, Minggu (6/8/2023).

Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut, selain itu sejumlah rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian juga sudah berhasil diamankan untuk mengungkap pelaku perampasan tersebut. 

Ditanya apakah ada kaitannya dengan aksi serupa yang terjadi di wilayah Desa Seraya beberapa bulan lalu, menurut Manuaba bisa saja ada kaitannya mengingat modusnya hampir sama. 

Namun, ia masih mendalami aksi pelaku karena saat beraksi, pelaku bisa mengetahui informasi tentang korbannya seperti anak maupun kerabat dari korban sehingga mudah terkecoh dan percaya dengan apa yang disampikan pelaku.

Editor: Robby

Reporter: bbn/krs



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami