search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Hadapi Persaingan Global, UMKM Bali Perlu Didorong Manfaatkan Ekosistem Digital
Kamis, 23 November 2023, 19:27 WITA Follow
image

beritabali/ist/Hadapi Persaingan Global, UMKM Bali Perlu Didorong Manfaatkan Ekosistem Digital.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Dalam meningkatkan kualitas produk serta mampu menjangkau pasar lebih luas lagi, maka pelaku UMKM di Bali didorong manfaatkan ekosistem digital dalam menghadapi persaingan di tengah pesatnya perkembangan digitalisasi saat ini.

Hal ini terungkap dalam salah satu seminar digelar Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) belum lama ini di Denpasar.

Dalam kesempatan tersebut, Kabid Pemberdayaan UKM Bali AA Satrya mengatakan jumlah pelaku UMKM Bali sangat besar. Keberadaannya sangat penting dalam turut serta memajukan perekonomian daerah dan terbukti ketika Pandemi Covid-19 melanda.

“UMKM merupakan denyut nadi perekonomian dan keberadaannya sangat penting bagi perekonomian daerah sehingga mereka harus dibantu untuk tetap dapat bertahan di era persaingan yang sangat ketat seperti sekarang,” jelasnya.

Salah satu cara bagi UMKM tersebut agar dapat berkembang adalah dengan memanfaatkan digitalisasiterbukti tidak memiliki batasan peluang.

"Pelaku UMKM di Bali sangat melek digital, dan ini bisa menjadi kunci utama untuk pengembangan usaha agar lebih maju lagi. Pengembangan UMKM di Bali harus berkolaborasi dengan semua pihak termasuk swasta seperti Sampoerna Enterpreneurship Training Center (SETC). SETC merupakan salah satu program pemberdayaan UMKM yang dijalankan PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) melalui Payung Program Keberlanjutan “Sampoerna Untuk Indonesia," ucapnya.

Pemprov Bali juga membentuk tim peningkatan produk dalam negeri dan wajib mengalokasikan 40% dari anggaran belanja/jasa yang dikelolanya, yang diprioritaskan untuk penggunaan produk UMKM. 

Saat ini nilai komitmen penggunaan produk dalam negeri di Bali Rp1,82 triliun, sementara itu realisasi belanja produk dalam negeri Rp869,40 miliar.

Kemudian narasumber lainya, Galih Santosa menyampaikan, pelaku UMKM sangat bersyukur dengan adanya digitalisasi. Berusaha menjadi lebih mudah karena semua sudah disiapkan mulai dari hulu hingga hilir. Paling terpenting menurutnya di era sekarang ini, pelaku UMKM harus konsisten dalam berusaha.

“Semua tools sudah tersedia, jadi konsistensi menjadi kunci penting agar bisnis terus. Digitalisasi sangat membantu sekali pengusaha seperti kami dalam produksi hingga pemasaran,” jelas pengusaha yang juga terpilih sebagai binaan SETC untuk ikut memamerkan produknya di Jakarta ini," paparnya.

Selanjutnya salah satu perwakilan HIPMI Bali, Komang Manik Sumardika mengatakan, selaku organisasi yang berisikan pengusaha muda juga turut memanfaatkan digitalisasi. Menurutnya, digitalisasi adalah produk kemajuan zaman yang tidak bisa dibendung. 

HIPMI Bali sesuai dengan arahan dari HIPMI pusat, diimbau menambah lagi jumlah pengusaha-pengusaha di Indonesia. Dalam upaya menambahkan jumlah itulah pihaknya mengikuti alur dari digitalisasi yang diharapkan dapat mencetak pengusaha yang paham akan digitalisasi. 

“Karena cepat atau lambat, ini suatu hal yang tidak bisa kita bendung. Jadi bagaimana kita dari bisnis konvensional, itu harus bisa kita ubah ke bisnis digitalisasi,” ucapnya.

Dirinya menegaskan kunci sukses membangun brand dalam digitalisasi adalah kualitas dan keunikan produk. Keunikan produk bisa menghindarkan pelaku usaha dari perang harga dengan kompetitor dan persaingan ketat yang bisa menyebabkan kualitas produk menurun dan hilangnya kepercayaan customer. 

Sementara, Prof Ida Bagus Raka Suardana menyebut, ekonomi Bali pada saat ini lebih dari 60% bergantung kepada industri pariwisata. Industri pariwisata sendiri sangat membutuhkan dukungan solusi digital

Bali juga harus mampu menghadirkan industri lain sebagai pendamping industri pariwisata. Salah satu alternatif yang mungkin untuk dikembangkan adalah industri yang memiliki kaitan dengan ekosistem digital

Keberadaan UMKM yang memanfaatkan ekosistem digital akan dapat membantu memperkuat struktur perekonomian Bali. Daya tahan UMKM yang bergantung dengan ekosistem digital diyakini akan lebih kuat menghadapi goncangan seperti pandemi yang lalu.

Karena itu pihaknya mendorong agar pelaku UMKM di Bali memanfaatkan ekosistem ini agar jalur produksi lebih efektif dan efisien serta menjangkau pasar lebih luas.

“Ekosistem digital sudah bukan lagi hanya dibutuhkan, tapi sangat penting bagi UMKM. Rugi apabila tidak memanfaatkan ekosistem digital. Ini potensinya besar dan UMKM yang fokus memanfaatkan jalur ini berpeluang memperkuat perekonomian daerah,” pungkasnya.

Editor: Robby

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami