search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Uniknya Nyepi Desa Adat Bugbug yang Dilakukan Selama 12 Jam
Sabtu, 10 Februari 2024, 21:38 WITA Follow
image

beritabali/ist/Uniknya Nyepi Desa Adat Bugbug yang Dilakukan Selama 12 Jam.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Suasana di Desa Bugbug, Karangasem nampak berbeda dari biasanya. Aktivitas masyarakat tidak terlihat. Bahkan Pasar Bugbug yang biasanya selalu ramai terlihat sepi. Begitu juga warung hingga toko di wilayah tersebut tutup sepanjang hari ini.

Pemandangan tak biasa ini terjadi karena seluruh warga Desa Adat Bugbug sedang melaksanakan catur brata penyepian sebagai rangkaian dari upacara Nyepi adat yang dilaksanakan hari ini Sabtu (10/2/2024) selama 12 jam dari pagi hingga petang.

Menurut Wakil Klian Desa Adat Bugbug baga Parhyangan, Jro Wayan Artana perayaan Nyepi di Desa Adat Bugbug hampir sama dengan Nyepi pada umunya dimana seluruh karma juga melaksanakan catur berata penyepian seperti, amati geni, amati karya, amati lelungan dan amati lelanguan. Hanya saja yang menjadi pembedanya hanya waktunya saja, dimana Nyepi di Desa Adat Bugbug ini hanya berlangsung selama 12 jam.

Nyepi di Desa Adat Bugbug ini dilaksanakan setiap setahun sekali, berlangsung selama 12 jam. Pelaksanaannya sama dengan Nyepi Caka melaksanakan brata penyepian, warga masyarakat yang tinggal di seputaran Desa Adat Bugbug tidak diperkenankan keluar rumah atau melakukan aktivitas lainnya di luar rumah," kata Jro Wayan Artana kepada wartawan.

Ia mengungkapkan, sebelum menjalani catur brata penyepian, sehari sebelumnya Desa Adat Bugbug melaksanakan upacara manda. Kemudian pagi ini sekitar pukul 04.00 WITA, sebelum dimulainya Nyepi pukul 06.00 WITA, para ancangan desa dan prajuru membuat sarana dan prasarana upacara menyucikan prasasti Desa Adat Bugbug yang disakralkan yang merupakan simbol Sanghyang Raja Purana yang distanakan di panti Bale Agung.

"Sebelum Nyepi berakhir atau sore harinya, prasasti Desa Adat Bugbug distanakan kembali ke tempat asalnya yaitu di Pura Piit. "Ritual atau tradisi ini  sebagai bentuk penghormatan dari krama terhadap sejarah Desa Adat Bugbug," terangnya.

Editor: Robby

Reporter: bbn/krs



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami