search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Punya Gejala Mirip, Ini Beda Flu dan DBD
Kamis, 28 Maret 2024, 09:18 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Punya Gejala Mirip, Ini Beda Flu dan DBD

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Flu dan Dbd menjadi dua penyakit yang marak dialami banyak orang saat ini. Tapi apa beda flu dan dbd?

Keduanya kerap dianggap sama lantaran pada masa awal gejala, flu dan dbd sulit dibedakan. Setelah beberapa waktu, banyak orang yang baru sadar bahwa bukan flu yang menyerang melainkan dbd.

Apa beda flu dan dbd?

Meski memiliki gejala yang mirip namun gejalanya bisa dibedakan

Gejala Flu:

Flu biasa umumnya disebabkan oleh Rhinovirus. Mengutip laman Mayo Clinic, virus masuk ke dalam tubuh melalui mulut, hidung, dan mata. Virus biasanya menyebar lewat droplet yang keluar orang yang terinfeksi saat batuk, bersin, atau bicara.

ruam yang bisa muncul karena flu biasa cenderung mirip campak dengan warna yang lebih muda.

Flu bisa menyebabkan rash atau ruam yang mirip dengan demam berdarah. Namun ruam ini akan lebih rata, lebih muda warnanya, lebih merata di permukaan,

Berikut beberapa gejala umum flu

* Demam.
* Otot sakit.
* Menggigil dan berkeringat.
* Sakit kepala.
* Batuk kering yang berkelanjutan (kronis).
* Sesak napas.
* Kelelahan dan kelemahan.
* Hidung meler atau tersumbat.

Gejala DBD:

Masyarakat mungkin mengenal gejala demam berdarah dengue (DBD) dengan demam tinggi yang disertai ruam. Namun, faktanya tak semua kasus DBD disertai demam.

DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Beberapa gejala DBD paling umum di antaranya adalah demam yang disertai sakit kepala, nyeri di bagian belakang kepala, mual, muntah, kehilangan nafsu makan, dan muncul bintik-bintik merah di kulit.

Mengutip laman Mount Elizabeth, ada sekitar 75-90 persen pasien DBD yang tak mengalami gejala, termasuk tanpa demam.

Demam sendiri merupakan respons alami tubuh saat ada virus yang menyerang. Saha mengatakan, demam akan selalu muncul dalam kasus DBD, terkecuali jika yang dialami adalah serangan DBD kedua kalinya.

"Jika pasien mengalami demam ringan, maka dapat diasumsikan sistem imunnya tidak berfungsi dengan baik dan ia terkena serangan DBD berulang," jelas Saha.

Berikut beberapa gejala DBD yang perlu diwaspadai meski tanpa demam:

- merasa lemas dan gelisah,
- merasa tingkat kesadarannya menurun,
- hipotensi (tekanan darah rendah atau semakin turun),
- kedua tangan dan kaki terasa dingin,
- merasa sakit luar biasa di bagian perut,
- muntah darah atau feses hitam,
- kesulitan bernapas.

Itulah beberapa beda flu dan dbd yang seringkali salah diagnosis karena gejala awal yang cenderung mirip. (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami