search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kasus Merebak, Bocah 5 Tahun di Buleleng Meninggal Diduga Kena DBD
Selasa, 16 April 2024, 19:36 WITA Follow
image

beritabali/ist/Bocah 5 Tahun di Buleleng Meninggal Diduga Kena DBD.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Memasuki musim peralihan alias pancaroba, laporan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Buleleng meningkat. Bahkan bocah berusia 5 tahun meninggal dunia setelah sempat dirawat di RSUD Buleleng pada Minggu 14 April 2024 dini hari. 

Dari data yang dilansir Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Buleleng telah mencatat jumlah total pasien yang dirawat akibat DBD sampai April 2024 yakni sebanyak 498 kasus. Satu pasien yang tinggal di Desa Celukan Bawang, Gerokgak dinyatakan meninggal akibat DBD dengan keluhan gagal nafas akibat hypoglikemi.

Kepala Dinas Kesehatan Buleleng dr Sucipto membenarkan bocah perempuan berinisial QKM (5) meninggal dunia setelah didiagnosa DBD

"Ya setelah dirawat pasien meninggal dunia dengan diagnosa akhir yang ditetapkan tim medis yakni dengue syok sindrom (DSS), pnemonia, gagal nafas akut," jelas dr.Sucipto Senin 15 April 2024. 

Menurutnya, hasil penelusuran pasien selama ini menetap di Lingkungan Pande, Kelod Kangin, Desa Kaliunda, Klungkung. Pada 9 April 2024 pasien sempat diajak berobat ke RS di Klungkung dengan keluhan demam. Kemudian dilanjutkan berobat ke RSUP Prof. Ngoerah Denpasar. Saat itu pasien diperbolehkan pulang.

Pada 10 April 2024 keluarga mengajak pasien mudik lebaran ke Desa Celukan Bawang. Atas saran keluarga, pasien diajak berobat pijat ke Gilimanuk karena demam tidak turun.

"Pada 11 April 2024 kondisi pasien sempat mengalami naik turun dan kondisinya terus memburuk kemudian dibawa ke RSUD Tangguwisia dan dirujuk kembali ke RSUD Buleleng dalam kondisi lemas dengan bantuan nafas oksigen sebelum akhirnya dinyatakan meninggal," terang dr.Sucipto.

Sementara itu kasus baru DBD, sebanyak 17 kasus. "Kecamatan Buleleng 5 kasus Kecamatan Sukasada 1 kasus Kecamatan Seririt 2 kasus dan Kecamatan Gerokgak 9 kasus," tambahnya. 

Dengan demikian menurutnya hingga April 2024 tercatat sebanyak 498 kasus DBD menjangkiti warga dari awal 2024. "Kasus baru DBD sebanyak 17 kasus. Dengan jumlah komulatif kasus DBD menjadi 515 kasus," tandas dr.Sucipto. 

Kabar DBD merebak juga mulai memicu keresahan warga hingga mengeluhkannya pada laman sosial media.

Editor: Robby

Reporter: bbn/bul



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami