search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tak Cuma di AS, Aksi Bela Palestina Meluas ke Inggris Hingga Australia
Senin, 6 Mei 2024, 07:55 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Tak Cuma di AS, Aksi Bela Palestina Meluas ke Inggris Hingga Australia

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Aksi bela Palestina di kampus-kampus tak cuma terjadi di Amerika Serikat (AS), tetapi meluas ke Inggris hingga Australia.

Di Inggris, mahasiswa Goldsmiths University di London menggelar aksi dengan mendirikan perkemahan di perpustakaan fakultas.

Kelompok yang menamai diri Goldsmith for Peace menyatakan aksi mereka sebagai bentuk solidaritas terhadap masyarakat di Gaza imbas agresi Israel.

"(Kampus sepakat dengan) kebijakan investasi baru yang etis," demikian tulis mereka di platform X pada Jumat (3/5).

Kebijakan yang dimaksud yakni melakukan divestasi atau menarik pendanaan di perusahaan-perusahaan yang terafiliasi dengan Israel, sesuai tuntutan para pedemo.

Mahasiswa-mahasiswi di universitas Newcastle, Warwick, Leeds dan Bristol turut menggelar aksi serupa. Mereka mendirikan perkemahan kampus dalam beberapa hari terakhir, demikian dikutip CNN.

Tak hanya di Inggris, aksi solidaritas untuk Palestina menggema hingga Australia.

Aktivis pro-Palestina mendirikan perkemahan di luar aula utama Universitas Sydney, salah satu perguruan tinggi terbesar di Negeri Kanguru.

Perkemahan serupa juga bermunculan di universitas-universitas di Melbourne, Canberra dan kota-kota lain di Australia.

Tuntutan para pelajar Australia sama dengan Inggris dan AS, yakni menuntut universitas melakukan divestasi dari perusahaan-perusahaan yang memiliki hubungan dengan Israel.

Demo di kampus-kampus Australia berlangsung damai dan hanya sedikit kehadiran pasukan keamanan, situasi yang bertolak belakang dengan di AS.

Wakil rektor Universitas Sydney Mark Scott mengatakan kelompok pro-Palestina bisa tetap berada di kampus karena tak ada kekerasan seperti yang terjadi di AS, demikian dikutip Reuters.

Di AS, demo di kampus-kampus penuh dengan penangkapan dan kekerasan. Sejak pertengahan April, polisi telah menangkap setidaknya 2.100 pedemo di perguruan tinggi.

Meski ada penangkapan, aksi dukung Palestina di AS masih berlangsung hingga sekarang.

AS, Australia, dan Inggris merupakan sekutu dekat Israel. Namun, belakangan ini mereka kritis terhadap agresi pasukan Zionis di Gaza.

Sejak Oktober 2023, Israel melancarkan agresi ke Gaza. Selama agresi, mereka menggempur habis-habisan warga dan objek sipil seperti rumah sakit hingga kamp pengungsian.

Hingga kini, lebih dari 34.000 orang meninggal di Palestina karena serangan brutal Israel. (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami