search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Gunung Marapi Erupsi: Tinggi Kolom Abu 1 Km, Warga Diminta Waspada
Minggu, 26 Mei 2024, 09:53 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Gunung Marapi Erupsi: Tinggi Kolom Abu 1 Km, Warga Diminta Waspada

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Gunung Marapi di Sumatera Barat mengalami erupsi menjelang waktu Subuh, Minggu (26/5) dini hari.

Erupsi itu disertai lontaran abu vulkanik yang tercatat mencapai 1 kilometer lebih dari puncak.

Pos pengamat Gunung Marapi di Kota Bukittinggi mencatat, letusan terjadi pukul 03.50 WIB.

"Telah terjadi erupsi G. Marapi, Sumatera Barat pada tanggal 26 Mei 2024 pukul 03:50 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 1.000 meter di atas puncak," kata Kepala Pos Peenganat Gunung Api (PGA) Marapi, Ahmad Rifandi dalam keterangan yang diterima, Minggu pagi.

Rifandi menjelaskan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah selatan. Erupsi juga terekam di seismogram dengan durasi lebih dari satu menit.

"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah selatan. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi sekitar 1 menit 3 detik," jelasnya.

Saat ini Gunung Marapi berstatus Level III Siaga, sehingga masyarakat diminta untuk tidak mendekati dan beraktivitas 4,5 kilometer dari kawah.

Masyarakat juga diminta mewaspadai aliran banjir lahar dingin yang dapat terjadi.

"Kami mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan," kata Rifandi.

Sebelumnya, banjir lahar dingin telah memicu terjadinya banjir bandang pada 12 Mei lalu. Musibah itu menyebabkan 62 orang tewas, puluhan orang mengalami luka dan 10 orang hingga kini masih dicari.

Beberapa daerah terdampak seperti Kabupaten Tanah Datar, Agam dan Kota Padang Panjang, masih menerapkan status siaga darurat bencana. (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami