search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Banjir Bandang di Jerman, Satu Tewas dan Ribuan Orang Dievakuasi
Selasa, 4 Juni 2024, 08:42 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Banjir Bandang di Jerman, Satu Tewas dan Ribuan Orang Dievakuasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Banjir bandang melanda Jerman bagian selatan, Bavaria usai diguyur hujan lebat menyebabkan seorang tewas dan ribuan warga dievakuasi pada Sabtu (1/6).

Seorang petugas pemadam kebakaran dilaporkan meninggal dunia akibat bencana alam tersebut saat hendak mengevakuasi ribuan korban.

Petugas pemadam kebakaran berusia 42 tahun itu tewas saat melakukan prosesi evakuasi korban banjir bandang. Namun, kapal yang ditumpangi oleh empat petugas lainnya terbalik.

Menurut juru bicara kota Pfaffenbach an der Ilm, Bavaria, jenazah petugas pemadam itu ditemukan pada Minggu (2/5) pagi, seperti dilansir Reuters.

Pemerintah kota Bavaria juga disebut tengah bersiap untuk menghadapi banjir susulan. Namun masih terdapat 3.000 orang masih harus dievakuasi usai terdapat aliran air yang terputus di beberapa daerah Jerman selatan.

Perdana Menteri Jerman Olaf Scholz kemudian menyampaikan terima kasih dan belasungkawa kepada para petugas yang telah berupaya untuk menyelamatkan korban banjir bandang.

"Kami berterima kasih dan menghormati para pekerja penyelamat dan mereka yang berjuang melawan dampak banjir di banyak tempat," tulis Scholz di X.

Scholz juga telah dijadwalkan untuk berkunjung ke wilayah Munich pada Senin (3/6) dan bertemu dengan Menteri Dalam Negeri Fancy Faeser dan Perdana Menteri Bavaria guna membahas solusi terkait bencana yang terjadi.

Menteri Perekonomian dan Wakil Rektor Robert Habeck menjanjikan dukungan bagi daerah yang terdampak akibat banjir bandang tersebut. Ia juga menilai perubahan iklim menyebabkan curah hujan ikut meningkat.

"Bencana alam selalu menyertai umat manusia. Apa yang kami lihat adalah frekuensi kejadian ini meningkat secara signifikan. Rekor banjir terjadi setiap beberapa tahun... rekor curah hujan setiap beberapa tahun," ujar Habeck.

Hingga kini, pihak penyelamat berusaha mengevakuasi ribuan orang yang masih terjebak di rumahnya.

Fenomena serupa juga pernah terjadi di sebagian wilayah Eropa pada 2021. Tercatat sekitar 200 orang dilaporkan tewas akibat banjir besar tersebut. (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami