Demokrat Terpecah Soal Pencalonan Biden 4 Bulan Jelang Pilpres AS
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Sekelompok anggota Kongres Amerika Serikat dari Partai Demokrat menggelar rapat tertutup untuk mendiskusikan kelayakan Presiden Joe Biden untuk maju lagi dalam pemilu November mendatang.
Dalam rapat tertutup pada Selasa (8/7) waktu AS, para pejabat Demokrat disebut terpecah saat membahas elektabilitas Biden dan penampilannya yang buruk dalam debat capres.
Dalam debat capres perdana pada akhir Juni lalu, Biden dianggap gagal menghadapi rivalnya, Donald Trump. Beberapa pihak bahkan menilai pernyataan Biden selama debat melantur dan jauh dari harapan.
Sebagian publik AS termasuk beberapa petinggi Demokrat pun menilai usia dan kondisi kesehatan Biden membuat sang presiden petahana sudah tidak layak mewakili partai bertarung dalam pemilihan presiden November mendatang.
Beberapa jam setelah rapat berlangsung, perwakilan Partai Demokrat dari New Jersey, Mikie Sherrill, blak-blakan menyerukan bahwa Biden tidak layak Kembali nyapres.
"Saya tahu bahwa Presiden Biden dan timnya adalah pegawai negeri sejati dan telah menempatkan negara dan kepentingan terbaik demokrasi sebagai prioritas utama dan pertimbangan mereka," kata Sherrill melalui sebuah pernyataan.
"Dan karena saya tahu Presiden Biden sangat peduli dengan masa depan negara kita, saya meminta agar dia menyatakan bahwa dia tidak akan mencalonkan diri kembali dan akan membantu memimpin kita melalui proses menuju calon baru."
Sherrill menjadi orang petinggi Demokrat ketujuh yang secara terbuka meminta Biden untuk mundur dari pemilu AS 2024.
Meskipun tidak menyerukan Biden untuk mundur, Lori Trahan, anggota Demokrat di DPR untuk Massachusetts, juga mengungkapkan kekhawatiran tentang kemampuan Biden mengalahkan Trump dalam pemilu nanti.
"Meskipun Presiden Biden telah menjelaskan bahwa dia merasa dirinya adalah kandidat terbaik untuk memenangkan pemilu ini, tidak ada hal yang terjadi selama 12 hari terakhir yang menunjukkan bahwa para pemilih melihat hal-hal dengan cara yang sama," kata Trahan dalam sebuah pernyataan.
"Kemenangan Trump yang kedua akan menimbulkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki terhadap perempuan dan negara kita, dan Presiden Biden harus bertindak segera untuk memulihkan kepercayaan masyarakat Amerika agar kita menang pada bulan November."
Sementara itu, politikus Demokrat dari Illinois, Dick Durbin, mengatakan dia sendiri belum yakin dan "masih harus melihat" apakah Biden tetap akan mencalonkan diri atau tidak.
Dikutip Al Jazeera, sejumlah pejabat Demokrat lain bahkan blak-blakan mengatakan rapat tertutup ini memicu potensi pemberontakan dan penentangan massal dalam partai terhadap pencalonan Biden.
Sebab, perdebatan sengit berlangsung selama rapat dan memicu perpecahan pendapat hingga gagal menghasilkan konsensus.
Ketika ditanya apakah semua anggota Partai Demokrat satu suara dalam rapat, Steve Cohen dari Tennessee berkata: "Kita bahkan tidak berada dalam pemikiran yang sama."
Meski begitu, kepada wartawan usai rapat selesai, sejumlah tinggi Demokrat, termasuk Ketua Mayoritas Senat Demokrat, Chuck Schumer, menegaskan bahwa partai tetap mendukung Biden dalam pemilu mendatang.
"Saya bersama Joe (Biden)," kata Schumer berulang kali saat ditanya wartawan soal kelayakan Biden menjadi capres.
"Kami bertarung bersama Biden," kata anggota Kongres partai Demokrat dari South Carolina, Jim Clyburn. (sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net