search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Lolak Sebut Melindas Gajah, Pengamat: Begitulah Pelawak Jadi Politisi
Jumat, 30 Agustus 2024, 23:04 WITA Follow
image

bbn/dok beritabali/Lolak Sebut Melindas Gajah, Pengamat: Begitulah Pelawak Jadi Politisi.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Pernyataan Ketua DPD Hanura Bali, Kadek Arimbawa alias Lolak, mengenai pasangan calon gubernur Bali, I Wayan Koster dan I Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri), yang dinyatakan akan "melindas Gajah" dalam Pilgub Bali, mendapatkan tanggapan dari pengamat politik, Prof I Nyoman Subanda.

Lolak menyebutkan bahwa pasangan Koster-Giri yang akan diprediksi menang, sebagaimana diungkapkannya dalam acara penyerahan rekomendasi dari DPP Hanura kepada Koster-Giri baru-baru ini.

"Kalau Kakak saya (Koster-red) luar biasa, ini supaya bisa jadi gubernur satu kali lagi dilindas gajah," ujar Lolak dimana gajah yang dimaksud adalah De Gadjah yang merupakan panggilan akrab Made Muliawan Arya yang menjadi calon gubernur dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. 

Menurut Prof Subanda memang demikianlah sosok Lolak yang dulunya berprofesi sebagai pelawak, seniman yang kebetulan terjun ke politik sehingga kebetulan statement yang bersifat formal pun juga dikemas santai cara malah lawak.
 
Prof. Subanda menilai bahwa pernyataan Lolak tersebut mencerminkan karakter yang sering mengemas pernyataan formal dengan sentuhan humor. 

"Kita bisa melihat bahwa Lolak, dengan latar belakang sebagai pelawak, memang cenderung menyampaikan pendapatnya dengan cara yang santai dan kadang-kadang tidak terlalu serius," jelas Prof. Subanda.

Lebih lanjut, Prof. Subanda mengamati dinamika koalisi partai politik di Bali, terutama dalam konteks Hanura. Menurutnya, Hanura, meskipun terlihat memiliki afiliasi politik tertentu di tingkat pusat, belum menunjukkan kekuatan koalisi yang signifikan di tingkat daerah. 

"Sehingga Hanura berafiliasi kemana sejauh partai itu bisa mendukung meski ngga begitu signifikan pengaruhnya di koalisi. Itulah yang terjadi," jelasnya.

"Partai ini sering kali berafiliasi dengan partai besar seperti PDI-P untuk mendukung pencalonan mereka, namun kekuatan koalisinya cenderung tidak terlalu dominan," tambah Prof. Subanda.

Sementara itu, dinamik politik di Bali menunjukkan bahwa Gerindra dan Golkar, misalnya, memiliki hubungan koalisi yang bervariasi dengan PDI-P. Hal ini menunjukkan kompleksitas politik lokal yang sering kali berbeda dari dinamika di tingkat pusat. 

"Secara umum, Hanura cenderung memiliki kelekatan dengan PDI-P di Bali," ujarnya.

Editor: Robby

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami