search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
130 Tentara Israel Teken Petisi Desak Gencatan Senjata di Gaza
Kamis, 10 Oktober 2024, 11:26 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/130 Tentara Israel Teken Petisi Desak Gencatan Senjata di Gaza

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Setidaknya 130 tentara Israel menuntut pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyepakati gencatan senjata di Jalur Gaza Palestina melalui sebuah petisi surat.

Dalam petisi itu, 130 tentara termasuk dari pasukan cadangan dan wajib militer Israel dari berbagai unit menyatakan penolakan bertugas di militer kecuali pemerintah berkomitmen untuk gencatan senjata di Jalur Gaza dan memastikan pembebasan para sandera yang ditahan Hamas.

Menurut surat kabar Israel, Haaretz, petisi tersebut ditujukan kepada para menteri kabinet perang Israel dan kepala staf angkatan bersenjata.

"Sekarang sudah jelas bahwa melanjutkan perang di Gaza tidak hanya menunda kepulangan para sandera dari penahanan, tetapi juga membahayakan nyawa mereka. Banyak sandera yang terbunuh akibat serangan [militer Israel], jauh lebih banyak daripada yang telah berhasil diselamatkan melalui operasi militer," bunyi surat itu seperti dikutip Al Jazeera.

Ratusan tentara ini juga memperingatkan bahwa mereka "tidak akan bisa terus bertugas" kecuali pemerintah mengupayakan kesepakatan untuk pembebasan sandera.

"Bagi sebagian dari kami, batas toleransi telah terlampaui. Bagi yang lain... hari itu semakin dekat ketika kami, dengan hati yang hancur, akan berhenti melapor untuk bertugas," bunyi petisi tersebut menambahkan.

Alih-alih menyetop agresi brutalnya dan menyepakati gencatan senjata dengan Hamas, Netanyahu bersumpah bakal terus berperang di Jalur Gaza sampai seluruh tujuan tercapai dan "ancaman keamanan" bagi Israel hilang.

Hal itu diutarakan Netanyahu saat memperingati setahun agresi brutal Israel ke Jalur Gaza pada 7 Oktober lalu.

Sejauh ini, perundingan gencatan senjata dengan Hamas juga belum menemukan titik terang. Israel bahkan melancarkan agresi terbarunya ke Lebanon dan melancarkan invasi darat dengan dalih memerangi milisi Hizbullah. (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami