Makna Tradisi Kebo Dongol, Ritual Masyarakat Desa Adat Kapal Sejak Abad ke-14
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Masyarakat Desa Adat Kapal di Pura Khayangan Jagat Dhalem Bangun Sakti, Mengwi, Kabupaten Badung, merayakan tradisi Kebo Dongol yang digelar setiap enam bulan sekali. Tradisi ini merupakan bagian penting dari budaya Bali yang masih dipertahankan secara turun-temurun hingga kini.
Kebo Dongol, yang berarti "kebenaran sejati," diikuti oleh ratusan warga dan bertujuan untuk mensejahterakan kehidupan umat manusia. "Tradisi ini adalah simbol harapan dan semangat masyarakat dalam menjalani kehidupan," ungkap Bendesa Adat Kapal, I Ketut Sudarsana, di sela-sela acara.
Wujud dari tradisi ini berupa jajanan berbahan dasar ketan yang dibentuk menyerupai kerbau. Pada puncak acara, jajanan tersebut dipotong dengan pedang sudamala dan kemudian diperebutkan oleh seluruh warga Desa.
"Rebutan jajanan Kebo Dongol melambangkan semangat untuk merebut peluang dan tantangan yang ada dalam kehidupan, baik di pasar maupun dalam mencari pekerjaan," jelas Sudarsana.
Acara Kebo Dongol dimulai pada dini hari dengan suasana penuh sorak-sorai dan kegembiraan, menciptakan atmosfer semangat untuk menyongsong masa depan. Sudarsana menambahkan bahwa tradisi ini sudah ada sejak abad ke-14 dan terus dilestarikan sebagai bagian dari identitas budaya masyarakat setempat.
Dengan terus melestarikan tradisi seperti Kebo Dongol, masyarakat Desa Adat Kapal tidak hanya merayakan warisan budaya mereka, tetapi juga mengajak generasi muda untuk memahami dan menghargai nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Tradisi ini menjadi simbol ketahanan dan kesatuan masyarakat dalam menghadapi berbagai tantangan di era modern.
Editor: Robby
Reporter: bbn/aga