search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Buntut Kembang Api Saat Upacara, Parta Minta Izin Finns Dicabut
Jumat, 18 Oktober 2024, 14:41 WITA Follow
image

beritabali/ist/Buntut Kembang Api Saat Upacara, Parta Minta Izin Finns Dicabut.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Letusan kembang api saat prosesi mendak dewata-dewati di Pantai Berawa, Desa Tibubeneng, Kuta Utara mendapat sorotan tajam dari Anggota DPR RI Nyoman Parta. 

Politisi PDIP asal Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Gianyar ini meminta pejabat daerah tidak diam. Parta meminta adanya tindakan tegas dari Pemprov Bali, DPRD Bali, Pemerintah Kabupaten Badung dan DPRD Badung kepada pihak Finss Beach Club yang menghidupkan kembang api di dekat umat yang sedang menggelar upacara keagamaan.

"Pj Gubenur jangan diam, anggota Dewan Bali jangan diam, Pj Bupati Badung, anggota Dewan Badung jangan diam," ujar Parta, Kamis (17/10/2024). 

Dikatakan Parta, investor harus menghormati adat dan budaya Bali yang menjadi roh dari pariwisata Bali. Budaya itu dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat Bali dengan mendedikasikan waktu, tenaga dan ekonomi. 

"Tanpa tradisi, adat dan budaya ini, Bali tidak akan menjadi magnet pariwisata dunia," ujar dia. 

Lebih lanjut dikatakan oleh Parta, investor jangan hanya mencari nafkah di Bali, tapi tidak menghormati sumber dari nafkah mereka.

Menurutnya, tindakan yang terjadi di Pantai Berawa ini sudah sangat di luar batas. Parta pun meminta agar pemerintah daerah memberikan sanksi tegas untuk manajemen Beach Club yang mengganggu kekhusyukan upacara yang digelar umat Hindu itu.

"Beri teguran keras pengusahanya, bila diperlukan cabut izinnya," tandas Parta.

"Jangan semua dibiarkan terjadi, jangan semua dibolehkan di Bali, nanti kita bisa kehilangan semuanya, kita akan disepelekan jadi manusia Hindu Bali. Ada pendeta lagi memuja apa tidak bisa diundur beberapa menit untuk nyalakan kembang api," imbuhnya.

Parta meminta pada semua stakeholder pariwisata di Bali, supaya menjadikan kejadian ini sebagai contoh buruk kegiatan pariwisata. Pihaknya berharap hal ini tidak terulang kembali.

"Bali di kenal karena tradisi, adat dan budaya yang bernafaskan Hindu, jadi marilah hormati. Karena itu merupakan roh dari pariwisata Bali,” ujarnya. 

Editor: Robby

Reporter: bbn/gnr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami