Mang Ekok Percayakan JKN untuk Menyambut Kelahiran Anaknya
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Warga Bali tentunya tidak asing lagi dengan nama Mang Ekok (25), seniman kocak asal Pejeng, Gianyar, Bali yang bernama lengkap I Komang Asmarajaya ini sering tampil dalam pegelaran-pegelaran seni yang menghadirkan gelak tawa penontonnya.
Siapa sangka, jika tiga bulan yang lalu ia mendapatkan anugerah terindah dalam hidupnya yaitu anak pertama yang berjenis kelamin laki-laki.
“Saya sudah lama menjadi peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kelas dua. Memang dari awal saya berpikir harus punya JKN untuk jaga-jaga, akhirnya tiba saat memakainya untuk kelahiran anak pertama tercinta kami,” ungkapnya saat ditemui pada Selasa (05/11).
Anak pertamanya tersebut lahir dengan selamat di salah satu rumah sakit swasta di Kabupaten Gianyar. Mang Ekok mengaku proses kelahiran anaknya tersebut berjalan dengan lancar tanpa mengalami kendala. Mang Ekok mempercayakan biaya persalinan istrinya kepada JKN saat itu.
Jenis kepesertaan Mang Ekok adalah Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau yang lebih sering disebut peserta mandiri. Dengan iuran sebesar 100 ribu rupiah per orang, kini Mang Ekok harus membayar 300 ribu rupiah bersama istri dan anaknya. Iuran yang rutin ia bayarkan selama dua tahun kini telah membantu kelancaran proses melahirkan anaknya tersebut dari awal hingga akhir bahkan hingga kontrol dan imunisasi anaknya.
“Dari awal masuk hingga pulang rumah sakit saya mendapatkan pelayanan yang sangat memuaskan. Saya masuk rumah sakit cuman dimintai Nomor Induk Kependudukan (NIK) pada Kartu Tanda Penduduk (KTP) saja tanpa perlu ribet. Tindakan kepada istri saya juga cepat tanpa ada masalah. Yang paling menggembirakan adalah saya tidak mengeluarkan biaya sepeser pun cuma membeli kopi saja di swalayan terdekat,” ujarnya.
Selain melahirkan tersebut, ia juga mengaku pemeriksaan selama kehamilan istrinya juga dibantu JKN. Karena itu, ia sama sekali tidak merasakan keraguan atas kepesertaan JKN yang selalu ia jaga keaktifannya. Ia percaya program wajib ini cepat atau lambat akan dibutuhkan oleh semua kalangan, sebab hampir setiap rumah sakit telah melayani JKN. Bahkan ketika masuk rumah sakit, hal yang pertama kali ditanyakan petugas rumah sakit adalah pasien memiliki JKN atau tidak.
“Di Gianyar khususnya, mungkin juga di Bali maupun Indonesia, sebagian besar rumah sakit telah melayani JKN. Saya alami sendiri ketika saya masuk rumah sakit, yang ditanya pertama adalah punya JKN atau tidak. Saat saya jawab punya, baru kemudian dibuktikan dengan KTP tadi. Jadi bagaimana mungkin saya tidak memiliki JKN saat ini,” lanjutnya.
Apalagi sebagai salah satu seniman Bali, ia mengaku keberadaan JKN sangat penting baginya. Apalagi aktivitasnya sebagai pelaku seni yang tidak mengenal waktu untuk mementaskan kesenian. Dengan memiliki JKN aktif, ia bisa lebih tenang saat berobat ke fasilitas kesehatan apabila mendadak jatuh sakit, sebab sudah ada kepastian biaya penjaminnya. Pada akhir pembicaraan, Mang Ekok mengajak seluruh masyarakat untuk menjalankan setiap kewajibannya dalam Program JKN.
"Saya sangat berharap Program JKN ini dapat terus berkelanjutan mengingat begitu banyak yang membutuhkan. Ada banyak yang tertolong program ini. Menurut saya jangan hanya memikirkan hak saja, ingat juga kewajiban sebagai masyarakat yang harus menjadi peserta JKN. Jika sudah jadi peserta, ingat rutin membayar iuran, jangan menunggak iuran. Ayo kita dukung Program JKN agar tetap berlangsung,” ujar Mang Ekok.
Editor: Redaksi
Reporter: BPJS Klungkung