Penyakit Cacar Api atau "Tiles Naga", Siapa yang Berisiko dan Cara Pencegahannya
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Herpes Zoster, yang sering dikenal dengan sebutan Cacar Api atau “Tiles Naga” dalam bahasa Bali, merupakan penyakit yang dapat menyebabkan rasa sakit luar biasa akibat infeksi virus Varicella Zoster.
Virus yang sama ini juga menjadi penyebab cacar air pada anak-anak. Penderita Herpes Zoster dapat merasakan nyeri saraf yang sangat mengganggu, bahkan hingga mengakibatkan kebutaan pada beberapa kasus.
Penyakit ini bermula dari infeksi cacar air yang disebabkan oleh virus Varicella Zoster yang kemudian tetap berada di dalam tubuh dalam keadaan tidak aktif. Seiring waktu, virus ini dapat kembali aktif, menyebabkan Herpes Zoster, yang sering terjadi pada orang dewasa.
Siapa yang Berisiko?
Menurut dr. Sukamto Koesnoe, SpPD-KAI, Ketua Satgas Imunisasi Dewasa, reaktivasi virus ini lebih mungkin terjadi seiring bertambahnya usia, karena kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk menahan virus semakin berkurang.
"Sebagian besar orang dewasa di atas usia 50 tahun berisiko lebih tinggi terkena Herpes Zoster, karena lebih dari 90 persen orang dewasa memiliki virus Varicella Zoster yang dormant dalam tubuh mereka," jelasnya di Sanur (7/12/2024).
Penyakit ini juga lebih rentan menyerang individu dengan kondisi imunosupresi, seperti mereka yang hidup dengan HIV, kanker, atau penyakit autoimun lainnya. Sebab, kondisi ini dapat memperlemah sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi Herpes Zoster dengan gejala yang lebih berat.
Gejala dan Dampak Herpes Zoster
Herpes Zoster ditandai dengan ruam lepuh yang sangat menyakitkan, yang biasanya muncul hanya pada satu sisi tubuh atau wajah. Ruam ini akan mengering dalam waktu 10-15 hari dan sembuh dalam waktu 2-4 minggu.
Namun, sebelum ruam muncul, penderita sering kali merasakan nyeri saraf yang berlangsung lama, yang bisa bertahan hingga beberapa bulan, terutama pada mereka yang lansia. Pada sekitar 5-30 persen kasus, nyeri ini dapat berlanjut setelah penyembuhan luka, dikenal dengan istilah post-herpetic neuralgia.
Pencegahan Melalui Vaksinasi
Pencegahan Herpes Zoster dapat dilakukan melalui vaksinasi, yang kini telah tersedia di Indonesia sejak Juli lalu. Manish Munot, General Manager & President Director GSK Indonesia, menjelaskan bahwa vaksinasi merupakan langkah penting untuk mencegah penyakit ini. Pihaknya berupaya meningkatkan kesadaran tentang pentingnya vaksinasi dan memberikan pilihan pencegahan kepada masyarakat, khususnya individu yang berisiko tinggi.
Meskipun vaksinasi dewasa masih dalam tahap pengembangan untuk menjadi bagian dari program pemerintah, vaksinasi Herpes Zoster sudah dapat diakses oleh masyarakat yang mampu, baik melalui fasilitas kesehatan swasta maupun asuransi.
Dr. I Ketut Widiyasa, Ketua IDI cabang Denpasar, juga menekankan pentingnya vaksinasi, mengingat populasi Bali yang memiliki jumlah penderita HIV/AIDS tertinggi di Indonesia, yang semakin meningkatkan kerentanannya terhadap penyakit ini.
Pentingnya Edukasi dan Akses Vaksin
Vaksinasi tidak hanya mencegah Herpes Zoster tetapi juga mengurangi potensi komplikasi yang dapat memperburuk kualitas hidup penderita, seperti kerusakan saraf, gangguan neurologis, dan bahkan kebutaan. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, tenaga medis, dan perusahaan farmasi sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya vaksinasi dan akses terhadap pencegahan ini.
Dengan biaya yang lebih terjangkau dibandingkan negara-negara lain di Asia, vaksin ini diharapkan dapat segera menjangkau lebih banyak individu, mengurangi biaya pengobatan yang lebih besar akibat komplikasi penyakit, dan membantu menurunkan angka penderita Herpes Zoster di Indonesia.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/tim