Kemenpar Bantah Bali Alami Overtourism
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, TABANAN.
Adanya wacana Bali kelebihan wisatawan atau over tourism dibantah oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Plt Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata Hariyanto mengatakan, Bali masih memiliki destinasi yang menarik seperti wilayah Bali Utara dan Barat.
"Yang pasti kami akan mengembangkan quality tourism yang berbasis kepada masyarakat. Kemudian, khusus Bali, kami dorong bagaimana over konsentrat tourism itu bisa di pecahkan," ujar Hariyanto pada Senin (9/12) saat ditemui ketika kunjungan kerja ke Jatiluwih.
Bali masih memiliki potensi dalam menyambut wisatawan yang berkunjung ke Pulau Dewata meskipun ada pembahasan mengenai over tourism. Ia menyebut, overtourism di Bali tidak seperti apa yang dikabarkan belakangan ini, over tourism yang terlihat hanya terjadi di beberapa titik saja.
"Mohon maaf, Bali secara keseluruhan bukan over tourism tapi ini masalah pemerataan kunjungan yang sekarang masih berfokus di Bali selatan," kata Hariyanto.
Destinasi wisata di Bali Utara, Bali Barat bahkan bisa menjadi alternatif kunjungan wisatawan. Pada 25 September 2024 lalu, Kementerian Pariwisata dengan Pemerintah Daerah (Pemda) sudah membahas persoalan ini.
Pada soft launching paket travel pattern, Kementerian Pariwisata menentukan lokasi wisata yang bisa kunjungi.
"Kita sudah men-soft launching paket travel pattern, wisata 3B. Banyuwangi, Bali Barat dan Bali Utara," jelasnya.
Alternatif wisata yang ditawarkan bahkan di dorong dengan pergerakkan wisata melalui transportasi laut. Hariyanto menyebut kedatangan wisatawan yang datang dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk Jembrana, bisa juga dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Celukan Bawang, Buleleng.
"Di Buleleng, itu Pelabuhan Celukan Bawang sudah masuk menjadi RIPN, Rencana Induk Pelabuhan Nasional oleh Kementerian Perhubungan Nasional. Ini menjadi alternatif penting bagaimana memecahkan isu atau situasi dan kondisi over tourism yang orang menyebutkan," ujarnya.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/tab