search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
PDIP Resmi Pecat Jokowi, Gibran, dan Bobby Nasution dari Keanggotaan Partai
Selasa, 17 Desember 2024, 21:48 WITA Follow
image

bbn/dok beritabali/PDIP Resmi Pecat Jokowi, Gibran, dan Bobby Nasution dari Keanggotaan Partai.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) secara resmi mengumumkan pemecatan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dan Wali Kota Medan Bobby Nasution, beserta 27 anggota lainnya dari keanggotaan partai. 

Pengumuman ini disampaikan oleh Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Partai, Komarudin Watubun, pada Senin (16/12/2024).

Dalam siaran video yang diterima, Komarudin mengungkapkan bahwa keputusan pemecatan ini diambil berdasarkan perintah langsung dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. 

“Saya Komarudin Watubun, Ketua Bidang Kehormatan PDIP, dengan ini mengumumkan pemecatan terhadap Jokowi, Gibran, Bobby Nasution, dan 27 anggota lainnya yang telah melanggar keputusan partai,” ujar Komarudin.

Pemecatan ini tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Nomor 1649/KPTS/DPP/XII/2024 yang menyatakan bahwa Jokowi dipecat dari PDIP karena dianggap melanggar AD/ART dan kode etik partai. Komarudin juga menambahkan bahwa PDIP melarang Jokowi untuk melakukan kegiatan atau menduduki jabatan apa pun atas nama PDIP, dan partai menegaskan bahwa sejak keputusan ini, tidak ada hubungan apa pun antara PDIP dan Jokowi.

Selain Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution juga dijatuhi sanksi pemecatan karena dianggap menentang keputusan partai yang mengusung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebagai pasangan calon di Pilpres 2024. PDIP menilai tindakan mereka sebagai pelanggaran berat karena mendukung calon dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), yang bertentangan dengan keputusan partai.

PDIP juga menuduh Jokowi telah menyalahgunakan kekuasaannya untuk mengintervensi Mahkamah Konstitusi (MK), yang menurut partai tersebut telah merusak sistem demokrasi dan sistem hukum Indonesia. Tindakan ini dianggap sebagai pelanggaran etik dan disiplin partai yang sangat serius.

Komarudin menegaskan bahwa keputusan pemecatan ini akan dipertanggungjawabkan pada Kongres PDIP yang akan datang. Keputusan ini mencerminkan sikap tegas partai terhadap anggota yang dianggap tidak loyal dan melanggar kebijakan yang telah disepakati bersama.

Sementara, Wali Kota Medan Bobby Nasution tak ambil pusing dengan sikap PDI Perjuangan (PDIP) yang mengumumkan pemecatannya dari keanggotaan partai. Suami dari Kahiyang Ayu itu menegaskan saat ini sudah berstatus kader Partai Gerindra.

"Saya kan Gerindra, sudah dari kemarin, bukan dari sekarang," kata Bobby tersenyum di Hotel Mercure Medan, Selasa (17/12).

Menurut Bobby, hubungannya dengan kader PDI Perjuangan di Sumut juga cukup baik meski ia tak lagi menjadi kader PDIP.

"Dengan PDIP baik, tadi duduk di samping anggota DPRD Medan dari PDIP," ucap Bobby Nasution.

Namun begitu, Bobby Nasution enggan menanggapi lebih jauh soal pemecatannya. Bobby minta isu politik bisa dibahas di lain waktu.

"Politik nanti," tegas Gubernur Sumut terpilih di Pilkada Sumut 2024 itu. (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami