Masalah asam lambung menjadi salah satu gangguan kesehatan yang sering dialami banyak orang. Kondisi ini bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari karena menimbulkan sensasi terbakar, mulas, dan nyeri pada perut bagian atas. Bagi kamu yang mencari alternatif selain obat kimia, obat herbal untuk menurunkan asam lambung mungkin bisa menjadi pilihan yang lebih baik. 

Artikel yang disadur dari pafibimakab.org ini akan membahas tujuh obat herbal yang terbukti efektif menurunkan asam lambung, berdasarkan penelitian dan data di Indonesia.

1. Kunyit 

Kunyit dikenal luas memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk untuk menurunkan asam lambung. Penelitian dari Universitas Gadjah Mada menunjukkan bahwa kandungan kurkumin dalam kunyit memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan yang kuat. Kurkumin bekerja dengan mengurangi peradangan di lambung dan menetralisir asam lambung berlebih. Kamu dapat mengonsumsi kunyit dalam bentuk kapsul, ditambahkan ke dalam makanan, atau dijadikan teh.

2. Jahe

Jahe adalah obat herbal lainnya yang sering digunakan untuk mengatasi berbagai masalah pencernaan, termasuk asam lambung. Studi yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia membuktikan bahwa jahe dapat meredakan gejala gastroesophageal reflux (GERD) dengan mengurangi produksi asam lambung. Jahe dapat dikonsumsi segar, dalam bentuk bubuk, atau sebagai tambahan dalam minuman dan makanan.

3. Gel Aloe Vera

Gel dari tanaman lidah buaya atau aloe vera juga sangat efektif untuk menurunkan asam lambung. Penelitian dari Departemen Pertanian Institut Pertanian Bogor menemukan bahwa gel aloe vera memiliki sifat penyembuhan dan menenangkan lambung. Gel ini bekerja dengan membentuk lapisan pelindung di dinding lambung dan esofagus, sekaligus mengurangi iritasi. Kamu bisa mengonsumsi gel aloe vera yang dijual dalam bentuk jus atau kapsul.

4. Temulawak

Temulawak merupakan tanaman herbal yang telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional Indonesia. Penelitian dari Universitas Airlangga menunjukkan bahwa temulawak efektif dalam menurunkan asam lambung berkat kandungan xanthorrhizol yang dimilikinya. Temulawak dapat memperbaiki fungsi pencernaan dan melindungi mukosa lambung. Kamu bisa mengonsumsi temulawak dalam bentuk jamu atau suplemen.

5. Pepaya

Pepaya bukan hanya buah yang enak dan kaya akan serat, tetapi juga memiliki enzim papain yang bisa membantu menurunkan asam lambung. Penelitian di Fakultas Kesehatan Universitas Hasanuddin mengungkapkan bahwa enzim papain dalam pepaya dapat membantu memecah protein dan memperbaiki kerja pencernaan, sehingga mengurangi asam lambung. Kamu dapat mengonsumsi pepaya secara langsung atau dalam bentuk smoothie.

6. Licorice

Licorice atau akar manis telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk meredakan masalah lambung. Studi dari Universitas Andalas menunjukkan bahwa licorice memiliki sifat antasida yang dapat menetralkan asam lambung dan mengurangi gejala refluks. Licorice dapat dikonsumsi dalam bentuk teh atau suplemen. Namun, konsumsinya harus dengan takaran yang tepat agar tidak menimbulkan efek samping seperti hipertensi.

7. Pisang

Pisang kaya akan potassium dan memiliki efek alkalin yang dapat membantu menetralkan asam lambung. Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Padjadjaran mengungkapkan bahwa buah pisang bisa meredakan gejala asam lambung berkat kandungan serat dan zat-zat antioksidan di dalamnya. Pisang juga bisa membantu mempercepat proses penyembuhan dinding lambung yang mengalami iritasi. Kamu bisa mengonsumsi pisang sebagai camilan sehat sehari-hari.

Secara keseluruhan, penggunaan obat herbal untuk menurunkan asam lambung bisa menjadi solusi alami yang efektif. Selain lebih aman, obat herbal juga cenderung memiliki sedikit efek samping dibandingkan dengan obat kimia. Kamu dapat mencoba mengintegrasikan salah satu atau beberapa herbal di atas ke dalam pola makan dan rutinitas harianmu untuk meredakan gejala asam lambung secara alami. Selalu konsultasikan dengan profesional kesehatan sebelum memulai pengobatan apapun.

Menarik, bukan? Manfaat herbal-herbal di atas tak hanya terbukti secara ilmiah tetapi juga sudah digunakan turun-temurun dalam masyarakat Indonesia. Dengan informasi ini, kamu lebih siap untuk memilih metode pengobatan yang paling sesuai dengan kebutuhanmu.