search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kenali Penyebab Nyeri Payudara Saat Hamil, PAFI Berikan Solusi Pengobatan
Selasa, 6 Mei 2025, 12:15 WITA Follow
image

bbn/EyeEm dari Freepik/Kenali Penyebab Nyeri Payudara Saat Hamil, PAFI Berikan Solusi Pengobatan.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Berbicara tentang gangguan kesehatan selama kehamilan, salah satu yang sering dialami adalah nyeri pada payudara. Nyeri pada payudara saat hamil dapat menimbulkan ketidaknyamanan, hal ini merupakan kondisi yang cukup umum terjadi. 

Kondisi ini biasanya muncul saat awal kehamilan atau selama trimester pertama. Namun, sebagian ibu hamil juga dapat mengalami nyeri payudara pada trimester kedua dan ketiga. Hal ini cukup berbahaya, sehingga membutuhkan pengobatan dengan segera. Prevalensi nyeri payudara mencapai 44,4%. 

PAFI dengan alamat website pafitunggal.org adalah salah satu organisasi kesehatan terbesar di Indonesia, yang sangat peduli dengan kesehatan masyarakat. Persatuan Ahli Farmasi Indonesia mendorong pengembangan riset dan inovasi di bidang farmasi sebagai upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Hal ini juga bentuk kontribusi ahli farmasi dalam pembangunan kesehatan masyarakat di Indonesia.

Organisasi kesehatan PAFI aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai penyebab nyeri payudara saat hamil, serta rekomendasi obat yang bisa dikonsumsi bagi penderitanya.

Apa saja faktor penyebab terjadinya nyeri payudara saat hamil?

Pada umumnya, gejala nyeri payudara biasanya mulai dirasakan sekitar usia kehamilan 4-6 minggu dan terasa seperti payudara yang membengkak, kencang, sensitif, dan lebih nyeri terutama di area puting. Puting dan areola juga bisa menjadi lebih gelap dan lebih besar. 

Selain nyeri, payudara juga bisa terasa seperti kesemutan atau berdenyut akibat aliran darah yang deras ke area tersebut. Nyeri ini biasanya akan berkurang secara perlahan memasuki trimester kedua karena hormon mulai stabil, meskipun beberapa wanita mungkin masih merasakan ketidaknyamanan sepanjang kehamilan. Berikut adalah beberapa faktor penyebab terjadinya nyeri payudara selama kehamilan yang perlu diperhatikan meliputi:

1. Adanya perubahan hormon secara drastis

Salah satu penyebab utama nyeri payudara saat hamil adalah perubahan kadar hormon yang sangat signifikan. Hormon-hormon yang berperan antara lain estrogen, progesteron, prolaktin, dan relaxin serta hormon lainnya. Hormon estrogen salah satunya, dapat meningkat tajam sejak awal kehamilan. Hormon ini merangsang pertumbuhan saluran susu dan jaringan payudara. 

Akibatnya, payudara menjadi lebih besar, lebih berat, dan lebih sensitif. Progesteron juga membantu menebalkan lapisan dinding rahim dan juga mempengaruhi kelenjar susu. Peningkatan progesteron menyebabkan pembengkakan jaringan payudara dan penumpukan cairan, yang membuat payudara terasa nyeri dan kencang. Perubahan hormon ini menyebabkan jaringan payudara menjadi lebih sensitif dan mudah terasa sakit atau nyeri, bahkan saat disentuh ringan sekalipun.

2. Perkembangan jaringan payudara dan kelenjar susu

Saat hamil, tubuh mulai mempersiapkan produksi ASI dengan membentuk dan memperbesar kelenjar susu serta saluran susu. Proses ini melibatkan pertumbuhan dan pembesaran pada kelenjar susu. Saluran susu yang mengalirkan ASI ke puting juga membesar dan bertambah banyak, menyebabkan jaringan payudara meregang dan menimbulkan rasa nyeri. Semua proses ini adalah bagian dari mekanisme tubuh untuk mempersiapkan payudara menyusui bayi setelah lahir.

3. Adanya perubahan pada puting dan areola

Faktor selanjutnya yang menyebabkan nyeri payudara saat hamil adalah perubahan pada puting dan areola (area kulit berwarna gelap yang mengelilingi puting payudara). Selain jaringan payudara, puting dan area sekitarnya (areola) juga mengalami perubahan signifikan seperti pembesaran dan penggelapan areola serta sensitivitas tinggi. Selama kehamilan, areola menjadi lebih besar dan warnanya lebih gelap. Ini adalah tanda bahwa payudara sedang dipersiapkan untuk menyusui, agar bayi lebih mudah menemukan puting saat menyusu.

4. Produksi kolostrum dan persiapan ASI

Pada trimester kedua dan ketiga, payudara mulai memproduksi kolostrum, yaitu cairan pra-ASI yang kaya nutrisi dan antibodi. Produksi kolostrum ini juga dapat menimbulkan rasa penuh dan tegang. Payudara terasa penuh, berat, dan kencang karena kolostrum mulai terkumpul di kelenjar susu.

Selain itu, penumpukan cairan ini bisa menyebabkan rasa nyeri, terutama jika aliran kolostrum tersumbat atau payudara terlalu penuh. Beberapa wanita mungkin mengalami keluarnya cairan kolostrum dari puting, yang juga bisa menimbulkan sensasi tidak nyaman.

5. Peningkatan aliran darah ke payudara

Faktor terakhir yang menyebabkan nyeri payudara saat hamil adalah peningkatan aliran darah pada payudara selama kehamilan. Selain faktor utama di atas, ada beberapa faktor lain yang dapat memperparah atau menyebabkan nyeri payudara selama kehamilan seperti bra yang tidak sesuai, ketegangan otot dan aktivitas fisik, hingga mastitis (peradangan pada payudara). 

Apa saja obat yang tepat untuk mengobati nyeri payudara saat hamil?

PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) telah melakukan penelitian lanjut mengenai penyebab utama dari nyeri payudara saat hamil. Berikut adalah beberapa jenis obat yang umum digunakan untuk mengurangi gejala nyeri payudara selama kehamilan serta membantu mengelola kondisi tersebut meliputi:

1. Paracetamol

Parasetamol adalah obat pereda nyeri yang paling umum dan dianggap aman untuk ibu hamil jika digunakan sesuai dosis yang dianjurkan apoteker. Parasetamol efektif meredakan nyeri ringan hingga sedang, termasuk nyeri payudara. Dosis maksimal yang direkomendasikan adalah 4.000 mg per hari. Beberapa jenis paracetamol yang aman pada bumil seperti sumagesic, mirasic, trifamol, panadol dan fasidol forte. 

2. Aspirin

Aspirin adalah obat yang dapat meredakan nyeri, demam dan peradangan. Dalam kasus tertentu, apoteker mungkin meresepkan aspirin dosis rendah (sekitar 60–100 mg per hari). Aspirin tidak dapat diberikan dengan dosis tinggi terutama selama kehamilan.

Selain mengonsumsi obat-obatan, beberapa cara lain untuk mengurangi gejala nyeri payudara selama kehamilan adalah menggunakan bra yang tepat, diet seimbang serta menggunakan kompres dingin dan hangat. 

Mengompres payudara dengan es batu yang dibungkus kain bersih selama 10-15 menit dapat membantu mengurangi pembengkakan dan rasa nyeri dengan cara mengurangi peradangan dan aliran darah di area payudara. Jika tidak tahan dingin, kompres hangat juga bisa digunakan untuk mengendurkan otot-otot payudara yang tegang dan mengurangi rasa sakit. 

Penting untuk selalu berkonsultasi dengan apoteker agar mendapatkan rekomendasi obat serta dosis yang sesuai.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/adv



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami