search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kenali Penyebab Sinusitis Saat Hamil, PAFI Berikan Solusi Pengobatan
Senin, 12 Mei 2025, 23:47 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi/Foto oleh EyeEm dari Freepik/Kenali Penyebab Sinusitis Saat Hamil, PAFI Berikan Solusi Pengobatan.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Berbicara tentang gangguan kesehatan selama kehamilan, salah satu yang dapat dialami adalah sinusitis. Hampir setiap bumil dapat mengalami batuk pilek di semua trimester. 

Namun, hal ini dapat berbahaya bagi kesehatan, apabila batuk pilek tidak kunjung sembuh dan menyebabkan sinusitis. Sinusitis adalah infeksi di rongga sinus yang menyebabkan peradangan yang parah dan menyerang sinus paranasal, yang merupakan area di mana udara berada. Hal ini dapat menyebabkan bumil mengalami pipi bengkak, dahi terasa sakit, hidung mampet hingga sakit kepala. 

PAFI dengan alamat website pafikablangkat.org adalah salah satu organisasi kesehatan terbesar di Indonesia, yang sangat peduli dengan kesehatan masyarakat. Persatuan Ahli Farmasi Indonesia berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penggunaan obat yang tepat, aman, dan efektif. Melalui berbagai program edukasi dan kampanye kesehatan, PAFI membantu masyarakat dalam memahami peran farmasi dalam menjaga kesehatan.

Organisasi kesehatan PAFI aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai penyebab sinusitis saat hamil, serta rekomendasi obat yang bisa dikonsumsi bagi penderitanya.

Apa saja faktor penyebab terjadinya sinusitis saat hamil?

Pada umumnya, sinusitis adalah peradangan atau pembengkakan yang terjadi pada rongga sinus, yaitu rongga udara di tulang pipi, sekitar mata, dan belakang hidung, yang sering terjadi akibat perubahan hormon selama kehamilan, terutama hormon progesteron. 

Hormon ini menyebabkan pembuluh darah dan selaput lendir di hidung membengkak serta produksi lendir meningkat, sehingga saluran sinus menjadi tersumbat dan memicu sinusitis. Berikut adalah beberapa faktor penyebab terjadinya sinusitis selama kehamilan yang perlu diperhatikan meliputi:

1. Adanya perubahan hormon selama kehamilan

Salah satu penyebab utama sinusitis pada ibu hamil adalah perubahan hormon yang signifikan, terutama peningkatan kadar hormon progesteron dan estrogen. Hormon-hormon ini memiliki efek langsung pada jaringan tubuh, termasuk jaringan mukosa di saluran pernapasan atas dan sinus. 

Progesteron menyebabkan vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah), sehingga pembuluh darah di dalam hidung dan sinus menjadi lebih lebar dan membengkak. Akibatnya, saluran sinus yang sempit dapat tersumbat oleh pembengkakan ini. Selain itu, hormon estrogen dapat merangsang kelenjar mukosa untuk memproduksi lendir lebih banyak. 

Lendir yang berlebih ini, bila tidak dapat mengalir dengan baik karena saluran yang tersumbat, akan menumpuk dan menjadi tempat berkembang biak bakteri atau virus. Perubahan hormonal ini menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai “rhinitis kehamilan” yang sering kali menjadi pemicu awal sinusitis.

2. Adanya perubahan sistem imun

Selama kehamilan, tubuh ibu mengalami adaptasi imunologis agar tidak menolak janin yang secara genetik berbeda. Adaptasi ini menyebabkan penurunan fungsi sistem imun tertentu, sehingga ibu hamil menjadi lebih rentan terhadap infeksi. 

Sistem imun ibu hamil berfokus pada toleransi terhadap janin, sehingga respons terhadap patogen seperti virus, bakteri, dan jamur menjadi lebih lemah. Virus flu, pilek, atau infeksi bakteri yang biasanya ringan dapat berkembang menjadi infeksi sinus yang lebih serius pada ibu hamil. Penurunan daya tahan tubuh juga meningkatkan risiko infeksi berulang yang memperparah sinusitis kronis.

3. Infeksi pada saluran pernapasan atas

Infeksi virus atau bakteri pada saluran pernapasan atas adalah penyebab umum sinusitis, termasuk pada ibu hamil. Virus penyebab flu dan pilek dapat menyebabkan peradangan pada mukosa hidung dan sinus, sehingga saluran sinus tersumbat. 

Setelah infeksi virus, bakteri dapat berkembang biak di lendir yang terperangkap, menyebabkan sinusitis bakteri. Pada kondisi tertentu, terutama jika sistem imun sangat lemah, infeksi jamur juga dapat terjadi.

4. Alergi sebagai pemicu sinusitis

Ibu hamil yang memiliki riwayat alergi (seperti rinitis alergi) berisiko mengalami sinusitis lebih tinggi karena reaksi alergi menyebabkan inflamasi dan pembengkakan pada saluran hidung dan sinus. Reaksi alergi yang berulang menyebabkan inflamasi kronis pada sinus, mempersempit saluran sinus dan menghambat drainase. Selain itu, alergi merangsang produksi lendir yang berlebihan, yang jika tidak terbuang dapat menyebabkan infeksi.

5. Faktor lingkungan dan kebiasaan

Lingkungan sekitar dan kebiasaan sehari-hari juga berperan dalam risiko sinusitis pada ibu hamil. Salah satunya adalah polusi udara. Udara yang tercemar asap kendaraan, asap pabrik, dan bahan kimia dapat mengiritasi saluran pernapasan. Debu rumah, serbuk sari, dan partikel kecil lainnya juga dapat memicu iritasi dan alergi. Kemudian, udara kering dapat mengeringkan lendir dan memperburuk kondisi sinus.

6. Kondisi medis lainnya

Faktor terakhir yang menyebabkan sinusitis selama kehamilan adalah kondisi medis lainnya seperti kelainan anatomi hidung, infeksi gigi hingga trauma pada kepala atau hidung. Kelainan anatomi hidung misalnya, deviasi septum (pergeseran dinding pemisah hidung), polip hidung, atau pembesaran jaringan dapat menghambat aliran udara dan lendir. 

Infeksi pada gigi geraham atas juga dapat menyebar ke sinus maksilaris karena kedekatannya secara anatomis. Selain itu, cedera pada kepala atau hidung dapat menyebabkan pembengkakan dan gangguan drainase sinus.

Apa saja obat yang tepat untuk mengobati sinusitis saat hamil?

PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) telah melakukan penelitian lanjut mengenai penyebab utama dari sinusitis selama kehamilan. Berikut adalah beberapa jenis obat yang umum digunakan untuk mengurangi gejala sinusitis selama kehamilan serta membantu mengelola kondisi tersebut meliputi:

1. Antibiotik

Antibiotik akan diresepkan oleh apoteker untuk mengobati sinusitis yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Pilihan antibiotik yang aman selama kehamilan antara lain amoxicillin, cefuroxime, cefprozil dan erythromycin. Antibiotik seperti amoxicillin dapat diberikan dosis sebanyak 250–500 mg setiap 8 jam (3 kali sehari) atau 500–1000 mg setiap 12 jam (2 kali sehari).

2. Obat pereda nyeri dan demam

Beberapa obat pereda nyeri dan demam yang aman selama kehamilan seperti paracetamol, ibuprofen dan aspirin. Paracetamol adalah obat pereda nyeri dan penurun demam yang paling aman digunakan selama kehamilan. Dosis yang diberikan apoteker sebanyak 500 mg per tablet atau kaplet, durasi berkisar 4–6 jam sekali sesuai kebutuhan untuk meredakan nyeri atau demam.

3. Dekongestan

Dekongestan nasal spray seperti oxymetazoline atau xylometazoline dapat membantu melegakan hidung tersumbat dengan cara menyempitkan pembuluh darah di hidung. Namun, penggunaannya harus sangat terbatas (maksimal 3-5 hari) untuk menghindari efek rebound (penyumbatan hidung yang lebih parah setelah penggunaan berhenti). Penggunaan dekongestan oral (tablet) biasanya tidak dianjurkan selama kehamilan karena efek sistemik yang bisa membahayakan janin.

Selain mengonsumsi obat-obatan, beberapa cara lain untuk mengurangi gejala sinusitis selama kehamilan adalah minum banyak air putih, menghirup uap air hangat dan mengonsumsi makanan sehat kaya akan vitamin C dan zinc. Menghirup uap air hangat dari rebusan jahe atau air biasa dengan menutup kepala menggunakan handuk dapat membantu membuka saluran hidung dan mengencerkan lendir. 

Selain itu, selama kehamilan disarankan untuk mengonsumsi buah jeruk, stroberi, brokoli, ikan, dan kacang-kacangan yang dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh melawan infeksi.

Penting untuk selalu berkonsultasi dengan apoteker agar mendapatkan rekomendasi obat serta dosis yang sesuai.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/adv



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami