Pekan Olahraga Pelajar (PORJAR) Provinsi Bali Tahun 2025 resmi dibuka oleh Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, di Lapangan Bajra Sandhi, Renon, Denpasar, Sabtu (31/5). 

Ajang olahraga tahunan ini diikuti oleh 8.299 peserta, menjadikannya salah satu perhelatan olahraga pelajar terbesar di Bali.

Ketua Panitia PORJAR 2025, Putu Bayu Putra Mahendra, menyampaikan bahwa jumlah tersebut terdiri dari 7.187 atlet pelajar, 713 pelatih, dan 449 official.

"PORJAR 2025 bertujuan memberikan ruang kompetisi yang sehat serta mendorong pelajar untuk berlomba-lomba menunjukkan kemampuan terbaiknya, sebagai bagian dari proses pembinaan jangka panjang," jelasnya.

Para peserta akan bertanding dalam 34 cabang olahraga resmi dan tujuh cabang ekshibisi. Pertandingan tersebar di 43 venue di empat wilayah, yakni tujuh venue di Kabupaten Badung, tiga di Kabupaten Tabanan, satu di Kabupaten Gianyar, dan 32 venue di Kota Denpasar.

Dalam sambutannya, Wagub Giri Prasta mengapresiasi seluruh pihak yang telah membina generasi muda Bali melalui olahraga. Ia menekankan pentingnya pembinaan yang dilakukan "bertahap, berjenjang, dan berkelanjutan guna mencetak atlet yang handal dan berprestasi, baik di tingkat nasional maupun internasional."

Lebih jauh, ia menilai pembinaan sejak usia dini sangat menentukan kualitas atlet di masa depan.

"Hal ini hanya dapat dicapai melalui perencanaan yang baik, evaluasi yang berkesinambungan, kerja keras, semangat berprestasi, serta komitmen semua pihak dalam mewujudkan tujuan bersama," ujarnya.

Tak hanya soal kompetisi, PORJAR disebutnya sebagai wahana membangun karakter. "Tetapi juga merupakan ajang membangun karakter dan memperkuat nilai-nilai sportivitas, kejujuran, dan rasa tanggung jawab," tegasnya.

PORJAR 2025 mengusung tema “Melalui Pekan Olahraga Pelajar dengan Semangat Nangun Sat Kerthi Loka Bali, Kita Ciptakan Atlet Pelajar Berkarakter dan Berprestasi Wujudkan Indonesia Emas.” Wagub mengajak seluruh elemen olahraga memperkuat peran olahraga dalam membentuk jati diri generasi muda yang sehat, cerdas, dan berkarakter.

"Olahraga tidak bisa lagi ditangani secara seadanya," imbuhnya, merujuk pada UU Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan yang mengatur tanggung jawab daerah dalam membina olahraga secara profesional dan terencana.

Ia optimistis dari ajang ini akan lahir atlet-atlet Bali yang mampu mengharumkan nama daerah di kancah nasional maupun internasional.