search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Dua Poin Gelap Tragedi Kanjuruhan Yang Disorot TGIPF
Rabu, 12 Oktober 2022, 09:45 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Dua Poin Gelap Tragedi Kanjuruhan Yang Disorot TGIPF

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) mengungkap sejumlah temuan dalam proses pengusutan Tragedi Kanjuruhan yang menelan 132 korban jiwa. TGIPF menyoroti dua hal yakni soal jadwal pertandingan digelar malam hingga pengerahan satuan polisi huru-hara.

Anggota TGIPF Rhenald Kasali menyatakan ada indikasi pihak kuat yang mengatur laga Arema FC vs Persebaya Surabaya tetap digelar malam hari.

"Misal kenapa jadinya [pertandingan] malam itu, juga kemungkinan besar di situ ada pihak tertentu yang punya kekuatan untuk mengatur itu tetap malam hari," kata anggota TGIPF Rhenal Kasali di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Senin (10/10).

"Saya belum bisa, kita belum bisa sebutkan walaupun saudara-sudara sudah bisa menciumnya," katanya.

Ia menyatakan TGIPF sedang menyelidiki alasan pertandingan Arema dengan Persebaya digelar malam hari. Padahal polisi telah merekomendasikan laga digelar sore.

TGIPF, kata dia, juga sempat bertanya terkait pengerahan Satuan Penindakan Huru-Hara (PHH) Brimob Polri ke dalam Stadion Kanjuruhan. Namun, TGIPF hanya mendapat penjelasan soal satu level komando yang memberi perintah.

"Tadi kami sudah bicarakan berapa level. Menurut Kompolnas baru satu level di atasnya, itu yang baru Saya dengar. Sedangkan menurut ketentuan adalah dua level di atasnya," ujarnya.

Ketua TGIPF Mahfud MD mengatakan bakal segera menganalisis sekaligus menyusun kesimpulan dan rekomendasi.

"Sehingga diharapkan laporannya bisa saya serahkan kepada bapak presiden pada hari Jumat pekan ini," kata Mahfud di Kemenko Polhukam, Rabu (12/10).

Bila ada sesuatu yang perlu dikoreksi terkait dengan aturan yang ditetapkan oleh FIFA, maka TGIPF akan membicarakannya dengan pihak FIFA yang akan mengutus tim ke Indonesia.

"Tetapi bila kesalahan-kesalahan itu terkait dengan peraturan perundang-undangan, maka kita akan merekomendasikan terobosan hukum baru untuk memastikan agar jalannya pertandingan sepak bola dan kompetisi nasional sepak bola berjalan sehat dan bertanggung jawab," katanya.

Tragedi Kanjuruhan terjadi pada 1 Oktober 2022 malam usai laga Arema FC dengan Persebaya. Mulanya, suporter Arema tampak turun ke area lapangan untuk mencari pemain dan ofisial.

Hal itu direspons polisi dengan menembakkan gas air mata ke lapangan dan tribun stadion. Akibatnya, penonton berlarian karena panik.

Mereka berlarian ke pintu keluar dalam kondisi sesak napas dan terinjak-injak hingga ada yang meninggal dunia. Sampai saat ini tercatat ada 132 orang tewas, dua di antaranya merupakan personel polisi.

Atas kejadian ini, pemerintah membentuk TGIPF untuk menyelidiki dan mengusut tuntas tragedi nahas tersebut.(sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami