search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Badan PBB Untuk Palestina Cuma Punya Dana Hingga September 2024
Minggu, 14 Juli 2024, 07:45 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Badan PBB Untuk Palestina Cuma Punya Dana Hingga September 2024

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina mengatakan hanya punya dana untuk beroperasi hingga dua bulan mendatang. Kepala UNRWA Philippe Lazzarini mengungkapkan janji dana baru membantu memastikan operasi darurat hingga September 2024.

"Kami telah bekerja tanpa kenal lelah dengan para mitra untuk memulihkan kepercayaan terhadap badan ini," kata Ketua UNRWA Philippe Lazzarini seperti diberitakan AFP, Sabtu (13/7).

Hal itu disampaikan setelah Sekjen PBB Antonio Guterres memohon bantuan dari para donor imbas beberapa negara menahan pendanaan menyusul tuduhan Israel pada Januari 2024 bahwa sejumlah karyawan UNRWA ikut dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Guterres telah memohon kepada para pendonor untuk mendanai badan PBB tersebut, dan memperingatkan bahwa Palestina akan kehilangan "jalur hidup yang penting" tanpa UNRWA.

"Biar saya perjelas, tidak ada alternatif lain selain UNRWA," katanya.

"Saat kami mengira keadaan tidak akan menjadi lebih buruk lagi di Gaza - entah bagaimana, yang mengerikan, warga sipil malah didorong ke dalam lingkaran neraka yang lebih dalam," tambah Guterres.

Menurut Guterres, 195 anggota staf UNRWA tewas dalam perang tersebut. Itu menjadi jumlah kematian staf tertinggi dalam sejarah PBB.

Sementara itu, Kongres AS telah melarang pendanaan lebih lanjut untuk UNRWA.

Presiden Joe Biden malah mengarahkan pendanaan untuk warga sipil Palestina ke badan-badan lain sambil mengatakan bahwa UNRWA memiliki kemampuan unik untuk mendistribusikan bantuan.

Gempuran Israel terhadap Palestina menggila setelah serangan Hamas pada Oktober 2023 di Israel selatan, yang mengakibatkan kematian 1.195 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka-angka Israel.

Israel membalasnya dengan serangan militer yang telah menewaskan sedikitnya 38.345 orang di Gaza, sebagian besar juga warga sipil, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami