Dinas Pariwisata Kabupaten Bangli kembali menggelar edukasi kepala pelaku pariwisata di Bangli. Terbaru, pada Senin 21 November 2022 di Pramana Zahill Kintamani, Dispar menggelar edukasi pengembangan home stay.

Edukasi ini mengundang para pengelola dan pemilik home stay khususnya di kawasan wisata Undisan. Dispar melibatkan dua narasumber dari Institut Teknologi dan Pendidikan Markandeya, Bangli. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kadis Pariwisata Bangli, I Wayan Sugiarta. 

Dari diskusi tersebut terungkap, pengembangan home stay di kawasan Bangli terkendala ketersedian sumber daya manusia di bidang pemasaran digital dan pengelolaan sampah. 

Menurut Narasumber Luh Made Dwi Wedayanti, pengembangan home stay dengan pemasaran digital sangat penting. Namun bagi home stay yang baru berkembang, tentu biaya pemasaran digital juga tidak sedikit. 

"Jadi pengelola bisa menggunakan tamu itu sebagai konten kreator secara tidak langsung. Jadi ketika tamu itu puas dengan pelayanan di sebuah home stay, tentu mereka akan merekomendasi kerabatnya melalui sosial media. Ini yang menjadi digital marketing," tuturnya. 

Dia menyarankan para pengelola untuk bersinergi dengan Kelompok Sadar Wisata atau Pordarwis untuk memaksimalkan branding. 

Untuk itu dia mengajak pengelola juga terus menambah informasi dan kemampuan dalam mengelola sosial media, sebab pemasaran secara digital dapat menjangkau banyak orang dari dalam negeri maupun luar negeri. 

Sementara Kabid Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Kabupaten Bangli Ida Bagus Gde Sutha Maha menyebut, selain pengelolaan secara digital, pengelola juga penting menjaga kualitas home stay. 

Salah satunya ia menekankan kebersihan toilet, sehingga tamu tetap nyaman. Dia mengatakan, dalam pengembangan pariwisata di Bangli, Dinas Pariwisata memberi perhatian serius dalam pengelolaan toilet.

Karena menurutnya kebersihan toilet juga menjadi penilaian dari tamu. "Kalau dari sisi hunian, home stay di Bangli sudah semakin baik ya, namun perlu dijaga kebersihan, terutama toiletnya," ungkapnya. 

Dalam diskusi tersebut, peserta banyak menyampaikan informasi terkait pengembangan pariwisata yang menonjolkan wisata alam. Bangli sendiri memiliki banyak potensi alam yang menjadi daya tarik wisata, seperti Gunung Batur. 

Sutha menyebut Dinas Pariwisata akan melakukan edukasi ini secara berkelanjutan. Terlebih Bangli kini semakin dikenal sebagai objek favorit, terutama saat pelaksanaan G20. 

"Sejumlah delegasi G20 juga sempat mampir ke sini, ini menjadi semangat kami untuk terus meningkatkan kualitas pariwisata di Bangli," tutupnya.