search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Gereja Ortodoks Masa Bodoh Israel Batasi Jemaat Paskah di Yerusalem
Kamis, 13 April 2023, 00:05 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Gereja Ortodoks Masa Bodoh Israel Batasi Jemaat Paskah di Yerusalem

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Gereja Ortodoks Yunani menyatakan tak peduli dengan pembatasan yang dilakukan pasukan Israel di Kota Tua, Yerusalem saat akan merayakan Paskah pada 24 April.

Mereka juga mendesak umat Kristiani Ortodoks untuk tetap masuk Gereja Makam Suci meski ada pembatasan polisi. Situs suci ini berada di kota Tua, Yerusalem.

Gereja menyatakan telah berusaha bernegosiasi dengan polisi agar mendapat akses ke situs suci, tetapi upaya mereka gagal.

"Setelah banyak upaya dilakukan dengan iktikad baik, kami tak bisa berkoordinasi dengan otoritas Israel karena mereka melakukan pembatasan yang tak masuk akal," kata Pastor dari Gereja Ortodoks Yunani, Mattheos Siopis, seperti dikutip AFP, Rabu (12/4).

Ia kemudian berujar, "Pembatasan berat ini akan membatasi akses ke Gereja Makam Suci dan upacara Api Kudus."

Gereja Makam Suci diyakini sebagai makam Yesus Kristus. Sementara itu, Upacara Api Kudus tahunan menandai peristiwa terpenting dalam kalender Ortodoks.

Di masa lalu, sekitar 10.000 jemaat yang memegang lilin akan memenuhi gereja sebelum nyala api diterbangkan ke komunitas Ortodoks secara internasional.

"Upacara tersebut telah berlangsung di Gereja Makam Suci selama hampir 2.000 tahun," kata Siopis.

Imam itu lalu mendesak bagi semua yang ingin beribadah bersamanya silakan untuk hadir.

"Dengan penjelasan itu, kami membiarkan pihak berwenang untuk bertindak sesuai keinginan mereka. Gereja-gereja akan beribadah dengan bebas dan melakukannya dengan damai," ujar Siopis.

Polisi Israel menyatakan hanya mengizinkan 1.800 orang termasuk pendeta untuk bisa masuk ke situs suci itu dengan alasan keamanan.

"Saya ingin menekankan bahwa perhatian utama kami adalah keselamatan para peziarah yang datang ke Kota Tua. Jumlahnya berdasarkan rekomendasi pakar keselamatan," kata anggota kepolisian distrik Yerusalem, Yoram Segal.

Segal kemudian mengatakan memahami orang-orang yang ingin mengikuti upacara Api Kudus.

"Tapi sayangnya tidak semua orang bisa masuk ke dalam gereja karena aturan keselamatan," imbuh dia.

Lebih lanjut, Segal mengatakan upacara itu akan disiarkan di layar-layar di Kota Tua. Ia mengklaim pasukan keamanan telah melakukan yang terbaik untuk memastikan nyala api bisa menyebar ke komunitas Kristen di luar Yerusalem.

Tahun lalu pertikaian mencuat antara jamaah dan petugas polisi yang memberlakukan penghalang di seluruh kawasan Kristen di kota itu.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami