search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Hamas Ajukan Syarat Baru ke Israel Untuk Bebaskan Semua Sandera
Kamis, 8 Februari 2024, 10:08 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Hamas Ajukan Syarat Baru ke Israel Untuk Bebaskan Semua Sandera

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Kelompok perlawanan di Palestina, Hamas, mengajukan syarat baru untuk membebaskan semua sandera yang diminta Israel.

Hamas meminta gencatan senjata selama empat setengah bulan atau 135 hari dan Israel harus menarik pasukan dari Gaza sebelum pembebasan sandera dilakukan, seperti dikutip dari Reuters.

Hamas juga mengatakan masa gencatan senjata yang diajukan tersebut untuk negosiasi kembali mengakhiri peperangan di Gaza.

Proposal Hamas tersebut menjawab penawaran dari dua negara mediator yaitu Qatar dan Mesir. Pengajuan permintaan tersebut juga muncul di tengah desakan dunia agar Israel segera menghentikan agresi ke Palestina.

Sejauh ini belum ada tanggapan dari pemerintah Israel yang menegaskan tidak akan mau menarik pasukan dari Gaza.

Reuters telah mendapat salinan dokumen pengajuan syarat baru dari Hamas ke Israel. Proposal tersebut berisi pengajuan gencatan senjata yang terbagi dalam tiga fase, masing-masing selama 45 hari.

Dalam pengajuan syarat itu, Hamas bersedia membebaskan semua sandera yang tersisa jika Israel memenuhi syarat kelompok perlawanan itu.

Dalam dokumen tersebut, disebutkan pula rekonstruksi Gaza bisa dilanjutkan lagi setelah Israel menarik pasukannya secara keseluruhan.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken juga kini kembali melawat ke Israel setelah bertemu dengan para delegasi dari negara mediator yaitu Qatar dan Mesir.

Pertemuan Blinken dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga dikabarkan untuk membicarakan kemungkinan gencatan senjata di Gaza.

Hamas sendiri tidak menyebut soal syarat gencatan senjata permanen dalam proposal jawaban terbaru mereka. Meski demikian, berakhirnya perang haris disetujui selama gencatan sebelum para sandera dibebaskan Hamas.

Proposal itu juga menyebutkan bahwa Israel harus menarik mundur pasukannya dari wilayah permukiman di Gaza pada fase pertama gencatan senjata yang diminta Hamas.

Penerapan fase pertama juga tidak akan dimulai sampai kedua belah pihak menyelesaikan "pembicaraan tidak langsung mengenai syarat-syarat yang diajukan demi mengakhiri operasi militer dan kembali ke situasi damai."

Sandera pria baru akan dibebaskan pada fase kedua, termasuk "Israel menarik mundur pasukannya ke luar perbatasan di seluruh wilayah Gaza."

Di fase ketiga, pertukaran jenazah kedua belah pihak baru bisa dilakukan. Gencatan senjata itu juga jadi prasyarat untuk meningkatkan aliran bantuan makanan dan lainnya untuk warga Gaza yang kini mengalami kelaparan dan kesulitan stok suplai mendasar.

"Warga optimistis, saat bersamaan mereka berdoa bahwa harapan ini terwujud melalui kesepakatan yang nyata untuk mengakhiri perang," ujar salah satu warga Gaza, Yamen Hamad, kepada Reuters.

"Orang-orang kini menunggu kabar tentang gencatan senjata, mereka sedikit berharap meski bombardir terus menerus (dari Israel)," ia menambahkan.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami