Iran Kutuk Serangan AS-Inggris ke Yaman: Meningkatkan Ketegangan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Iran mengutuk serangan udara terbaru Amerika Serikat (AS) dan Inggris di Yaman pada Sabtu (24/2).
Pemerintahan Iran mengatakan tindakan AS dan Inggris itu sebagai upaya untuk meningkatkan ketegangan dan krisis di wilayah Yaman.
"Dengan serangan seperti itu, Amerika dan Inggris berupaya meningkatkan ketegangan dan krisis di kawasan, serta memperluas cakupan perang dan ketidakstabilan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani dikutip dari AFP, Minggu (25/2).
Ia juga menyebut serangan AS dan Inggris itu dilakukan secara sewenang-wenang. Menurut Kanani, serangan tersebut hanya memperburuk keadaan dan tidak menghasilkan apa pun bagi kedua negara agresor itu.
AS dan Inggris melancarkan serangan udara di ibu kota Yaman, Sanaa, pada Sabtu (24/2) kemarin. Hal ini diketahui berdasarkan keterangan televisi Al-Masirah yang berafiliasi dengan Houthi, kelompok bersenjata asal Zaidi, Yaman.
Tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan mengenai serangan tersebut. Namun, serangan itu masih bagian dari tindakan AS terkait aksi Houthi karena menyerbu kapal-kapal internasional yang berlayar melalui di Laut Merah, Selat Bab Al-Mandeb, dan Teluk Aden.
Pentagon mengatakan dalam upaya terkoordinasi, AS dan Inggris, bersama dengan dukungan dari Australia, Bahrain, Kanada, Denmark, Belanda dan Selandia Baru, melakukan serangan terhadap sasaran militer di wilayah yang dikuasai Houthi.
Departemen Pertahanan AS itu juga menyebut pasukan koalisi menargetkan delapan lokasi, termasuk fasilitas penyimpanan senjata bawah tanah Houthi dan fasilitas penyimpanan rudal.
Lalu, sistem udara tak berawak serangan satu arah, sistem pertahanan udara, radar, dan helikopter.
"(Serangan ini) untuk lebih mengganggu dan menurunkan kemampuan Houthi yang didukung Iran. Milisi untuk melakukan serangan yang tidak stabil dan sembrono terhadap kapal-kapal AS dan internasional yang transit secara sah di Laut Merah, Selat Bab AI-Mandeb, dan Teluk Aden," bunyi pernyataan Pentagon, seperti dikutip Anadolu.
AS juga telah melakukan serangan hampir setiap hari untuk menghancurkan sasaran Houthi, termasuk rudal, roket, dan drone yang menyerang kapal komersial dan kapal Angkatan Laut lainnya. Namun, penggerebekan tersebut sejauh ini gagal menghentikan serangan Houthi, yang telah mengganggu perdagangan global dan menaikkan tarif pengiriman.
Kelompok Houthi Yaman telah menargetkan kapal kargo milik atau dioperasikan perusahaan Israel atau mengangkut barang ke dan dari negara tersebut sebagai bentuk solidaritas terhadap Jalur Gaza, Palestina, yang masih menjadi target serangan Negeri Zionis itu sejak 7 Oktober 2023.
Dengan meningkatnya ketegangan akibat serangan gabungan AS dan Inggris terhadap sasaran Houthi di Yaman, kelompok tersebut menyatakan bahwa mereka menganggap semua kapal Amerika dan Inggris sebagai sasaran militer mereka yang sah.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/net