search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Menteri KKP Luncurkan Program Induk Udang Vaname di Karangasem
Jumat, 28 Oktober 2022, 15:48 WITA Follow
image

beritabali/ist/Menteri KKP Luncurkan Program Induk Udang Vaname di Karangasem.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono secara resmi meluncurkan program induk udang unggul vaname yang diberi nama Nusa Dewa. 

Peluncuran program induk udang yang diklaim memiliki keunggulan baik dari segi daya tahan terhadap penyakit dan adaptif terhadap kondisi cuaca dan alam Indonesia itu berlangsung pagi ini, di Balai Produksi Induk Udang Unggulan dan Kekerangan di Desa Bugbug, Karangasem, Jumat (28/10/2022). 

"Saya meyakini Indonesia kedepan akan menjadi champion, jika penelitian ini terus dilakukan, serta  tumbuh investor yang bergerak di bidang indukan, saya yakin indonesia sebagai negara maritim kita akan menguasai pasar udang dunia," ujar Trenggono. 

Menurutnya, apa yang dilakukan saat ini adalah sebuah sejarah baru, karena untuk pertama kali Indonesia telah mampu menciptakan indukan udang Vaname yang akan menjadi salah satu program unggulan kedepannya.

Dengan adanya program ini, Trenggono menilai bahwa saat ini pihaknya sudah memiliki satu kemampuan setara dengan produk aslinya yang semula di impor atau didatangkan dari negara Hawai.

"Sebentar lagi kita tidak perlu lagi mendatangkan Indukan dari luar, kita sudah bisa membuat sendiri dengan kualitas yang lebih baik dengan kateristik yang terus dilakukan penelitaian agar udang ini memiliki ketahanan terhadap penyakit yang selama ini menyerang," imbuhnya. 

Sementara itu, Kepala Balai Produksi Induk Udang Unggulan dan Kekerangan Karangasem, Wendi Tri Prabowo ditemui usai kegiatan mengatakan, yang membedakan idukan udang vaname Nusa Dewa ini disamping cepat tumbuh juga diklaim memiliki daya tahan lebih terhadap penyakit serta adaptasi terhadap lingkungan di Indonesia. 

"Ini kombinasi keduanya antara daya tahan dan adiktif sehingga disebut atau balance. Kelebihan dari induk, dia adaptif terhadap kondisi alam dan perairan di Indonesia. Karena dalam budidaya dibutuhkan kepastian panen dan itu diraih oleh udang yang punya daya tahan dan adaptif. Daya tahan dari penyakit dan adaptif tahan terhadap kondisi cuaca," terang Prabowo.

Untuk produksi induk udang Nusa Dewa, dari benih sampai dengan menjadi indukan siap kirim dibutuhkan waktu sekitar 4 bulan untuk masa panennya. Sementara untuk udang konsumsi hanya dibutuhkan waktu sekitar 60 hari. 

"Untuk mencetak indukan, butuh waktu hingga 4 bulan sampai siap kirim, kita atur ritmenya sehingga setiap minggu, bulan selalu tersedia, sejauh ini kami telah mengirim induk undang hingga ke beberapa wilayah di Indonesia," imbuhnya.

Editor: Robby

Reporter: bbn/krs



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami