search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ribuan Burung Ilegal dari Bali Diselundupkan ke Jawa, Populasi Burung Kicau Terancam
Senin, 5 Desember 2022, 10:03 WITA Follow
image

beritabali/ist/Ribuan Burung Ilegal dari Bali Diselundupkan ke Jawa, Populasi Burung Kicau Terancam.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BANYUWANGI.

Petugas Karantina di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menyita ribuan burung ilegal dari Bali, Sabtu malam (3/12). Awalnya, informasi ini diperoleh dari FLIGHT: Protecting Indonesia's Birds.

Maraknya perburuan dan perdagangan ilegal mengakibatkan populasi berbagai jenis burung kicau di Bali terus berkurang. Diperkirakan lebih dari 10 ribu burung kicau diselundupkan dari Bali ke Jawa melalui pelabuhan Gilimanuk-Ketapang setiap bulannya.

Burung burung ini diambil dari alam secara ilegal di berbagai daerah di Bali, seperti Tabanan. Untuk memenuhi permintaan pasar pasar burung di Jawa.

"Pelabuhan Gilimanuk di Bali memiliki celah besar yang sering dimanfaatkan pedagang untuk menyelundupkan ribuan burung ilegal ke Jawa setiap bulannya. Mereka diduga kuat bekerjasama dengan oknum aparat sehingga burung ilegal ini dapat lolos ke Pulau Jawa," tutur Marison Guciano, Direktur Eksekutif FLIGHT.

Marison berharap burung sitaan ini dapat segera dilepasliarkan ke alam, bukan dikembalikan ke pemilknya. Karena burung ini diambil dari alam secara ilegal dan dikirim tanpa dokumen yang sah.

Jika tidak ada upaya yang serius untuk menyelamatkan burung burung ini, Marison memperkirakan dalam beberapa tahun ke depan beberapa spesies burung kicau akan dengan sangat cepat menghilang dari alam Bali. (sumber: Suara.com)

Editor: Robby

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami