Wali Nanggroe Aceh Ingin Belajar Soal Pelestarian Lembaga Adat di Bali
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Sukawati menerima kunjungan Wali Nanggroe Aceh, Teungku Malik Mahmud Al Haythar bertempat di Ruang Rapat Praja Sabha Kantor Gubernur Bali, Rabu, 7 Desember 2022.
Tanpa adanya Budaya, Bali tidak ada apa-apanya. Hal tersebut disampaikan oleh Tjok. Oka Sukawati yang juga merupakan keturunan raja Ubud saat menerima kunjungan Wali Aceh. Menurutnya Adat, Tradisi dan Budaya di Bali bukan berasal dari agama namun murni dari budaya asli masyarakat Bali itu sendiri.
Disamping itu Cok Ace juga menyampaikan bahwa tradisi di Bali juga memperoleh akulturasi dari budaya lain seperti China dan Middle East.
“Beberapa Budaya Cina masih berlanjut hingga saat ini begitu juga dengan Middle East sehingga jika diperhatikan banyak arsitektur Bali juga menyerap arsitektur Middle East. Begitu juga dengan pura, ada beberapa pura di Bali merupakan penyawangan Ratu Mekah,” ungkap Cok Ace.
Hubungan yang harmonis antar umat agama di Bali ini menjadi dasar yang menyebabkan masyarakat Bali dapat hidup damai dan rukun di tengah keberagaman adat, tradisi, budaya dan agama di Bali. Desa adat juga memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam menjaga tradisi dan budaya tersebut.
“Kami memiliki Desa Adat sebagai lembaga untuk menjaga warisan budaya leluhur. Dan Desa Adat ini juga memberikan kami ruang untuk mengembangkan pariwisata,” ungkapnya.
Teungku Malik Mahmud Al Haythar sendiri mengunjungi Bali untuk melihat perkembangan kemajuan lembaga adat di Bali dalam upaya pelestarian adat dan tradisi Bali sebagai bahan rekomendasi untuk peningkatan lembaga adat di Nanggroe Aceh.
Editor: Robby
Reporter: Humas Bali