Zelensky: 1,5 Juta Orang Putus Listrik Usai Serangan Drone Rusia
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Rusia menggunakan drone buatan Iran untuk melumpuhkan dua infrastruktur energi di kota pelabuhan Odessa, Ukraina. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan lebih dari 1,5 juta penduduk di area selatan dan sekitarnya tidak mendapatkan listrik.
Odessa merupakan kota pelabuhan terbesar di Ukraina memiliki populasi lebih dari 1 juta orang sebelum invasi Rusia pada 24 Februari. Pemerintahan daerah Odessa menyampaikan warga yang sangat mengandalkan listrik diminta mempertimbangkan pergi.
"Menurut perkiraan awal, pemulihan fasilitas energi di wilayah Odessa akan memakan waktu lebih lama daripada setelah serangan sebelumnya," kata pemerintah di media sosial.
"Kita berbicara bukan tentang hari, tetapi bahkan bukan minggu dan mungkin bahkan hingga dua sampai tiga bulan," katanya lagi.
Zelensky dalam video pernyataannya mengatakan ada kekurangan energi listrik dalam jumlah signifikan.
"Setelah serangan malam hari oleh drone Iran. Odessa dan kota lain serta desa di regional mengalami kegelapan," kata Zelensky disitat dari AFP.
"Sekarang ini, lebih dari satu dan setengah juta orang di regional Odessa tanpa listrik," ucap dia lagi.
Kantor kejaksaan umum Ukraina mengatakan dua fasilitas listrik di Odessa dihantam drone Shahed-136. Angkatan bersenjata Ukraina di media menyebut 15 drone telah diluncurkan ke wilayah selatan Odessa dan Mykolaiv. Sebanyak 10 di antaranya telah ditembak jatuh.
Ukraina mengatakan Rusia telah meluncurkan ratusan drone Shahed-136 buatan Iran untuk menyerang banyak target. Serangan ini disebut kejahatan perang karena efeknya yang merusak kehidupan sipil, tetapi Rusia mengatakan serangan itu sah secara militer.
Rusia diketahui menargetkan infrastruktur energi Ukraina sejak Oktober dengan serangan misil dan drone.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net