News

Api Padam, Penanganan di Gunung Batukaru Dihentikan

 Jumat, 16 Agustus 2019, 06:00 WITA

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Beritabali.com, Tabanan. 
Beritabali.com, Tabanan. Penanganan proses pemadaman kebakaran di kawasan Gunung Batukaru Desa Wongaya Gede, Kecamatan Penebel, Tabanan akhirnya diberhentikan sejak Kamis (15/8) karena seluruh bara api sisa kebakaran telah padam setelah dilakukan penanganan menggunakan air. 
 
[pilihan-redaksi]
Bendesa Adat Wongaya Gede I Ketut Sucipto mengatakan, warga yang berangkat memadamkan bara api sisa kebakaran ke puncak pada Rabu malam sekitar pukul 24.00 WITA berjumlah 60 orang. Mereka membawa air sebanyak 60 jerigen dan dua alat penyemprotan padi. Dimana sebelumnya direncanakan membawa 100 jrigen air.
 
"Warga yang naik melakukan pemadaman bara api berjumlah 60 orang," ungkapnya. 
 
Dikatakan, setelah warga tiba di lokasi kebakaran, Kamis pagi pukul 06.00 WITA mulai dilakukan penanganan. Untuk menjangkau bara api yang ada di areal terjal warga menambahkan ujung alat semprot pipa besi sepanjang 4 meter.
 
"Proses pemadaman bara api berlangsung 1 jam dari pukul 06.00 hingga 07.00 WITA. Setelah padam warga turun melalui Jalur Pura Taksu Agung di Desa Jatiluwih," terang Sucipto. 
 
Menurut Sucipto yang juga sekaligus Ketua Umum Pura Batukaru setelah bara api dinyatakan padam, sesuai dengan koordinasi antar desa adat, Camat, TNI Polri dan Kabayan Pura menyatakan proses penanganan kebakaran diakhiri.
 
"Jadi kami akhiri penanganan kebakaran per hari ini," tegasnya. 
 
Dia melanjutkan proses penanganan kebakaran yang berlangsung sejak Senin (12/8) malam melibatkan 800 orang ditambah dengan warga yang menyiapkan logistik atau yang stand by di areal Pura. "Penanganan gabungan melibatkan 8 desa adat di Desa Wongaya Gede ditambah warga dari Desa Adat Gunung Sari dan Jatiluwih di Desa Jatiluwih," imbuhnya.
 
Dengan penanganan kebakaran tersebut yang sudah selesai, Sucipto yang akrab disaba Pak Bintang mengucapkan terimakasih atas partisipasi masyarakat, pengempon pura dan seluruh aparat yang membantu penanganan kebakaran. Terlebih lagi masyarakat dari Desa Pujungan dan Desa Batungsel Kecamatan Pupuan yang sudah membantu penanganan.
 
"Kami ucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat yang terlibat dalam penanganan pemadaman kebakaran," tegasnya. 
 
Sementara terkait menjaga kelestarin kawasan Batukaru, pihaknya merencanakan pada bulan Agustus atau September akan mengundang perwakilan dari wilayah pintu masuk menuju gunung seperti Wongaya Gede, Jatiluwih, Pujungan, Wanagiri. 
 
[pilihan-redaksi2]
Pembahasan tersebut diharapkan semua desa adat ada kesepakatan untuk pintu masuk menuju kawasan hutan hanya satu pintu yakni lewat Jalur Pura Batukau. Sebab, jika sudah satu pintu akan lebih aman karena selama ini juga diterapkan sistem pendataan sebelum melakukan pendakian. 
 
"Di Batukaru sudah dari dulu menerapkan pendataan kepada semua pendaki agar mengetahui identitas jelasnya. Ini kami lakukan mengantisipasi adanya hal-hal yang tidak diinginkan seperti salah satunya adalah kebakaran hutan yang bisa saja disebabkan oleh ulah oknum pendaki yang tak bertanggung jawab. Dan menurut informasi awal, penyebab kebakaran diduga karena adanya ulah oknum pendaki yang meninggalkan bekas pembakaran dan kemudian menimbulkan percikan api," tandas Sucipto. (bbn/tab/rob)

Penulis : bbn/tab



Berita Beritabali.com di WhatsApp Anda
Ikuti kami




Tonton Juga :





News Lainnya :


Berita Lainnya :


Hasil Polling Calon Bupati Tabanan 2024

Polling Dimulai per 1 September 2022


Trending