News

Makna Tumpek Landep Sebagai Motor Penggerak Teknologi di Bali

 Minggu, 24 November 2019, 16:35 WITA

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Beritabali.com, Denpasar. 

Sebagai upaya untuk melestarikan dan mendukung eksistensi benda pusaka, khususnya keris, Pemkot Denpasar kembali menggelar kegiatan bertajuk Petinget Tumpek Landep

[pilihan-redaksi]
Kegiatan yang pada tahun 2019 ini memasuki pelaksanaan kesebelas kalinya ini dibuka Kadis Perindag Kota Denpasar, Ni Nyoman Sri Utari yang ditandai dengan pelepasan Kirab dengan Menghunuskan Keris Pusaka di Kawasan Museum Bali, Sabtu (23/11) dan akan berlangsung hingga 26 November mendatang. Dalam kesempatan tersebut turut diluncurkan buku Industri Kreatif Emas dan Perak Pemajuan Denpasar Kota Kreatif. 

 
Kabid Bidang Industri Logam, Mesin, Eeletronika, Telematika dan Agro Disperindag Kota Denpasar, Djarot Agung Iswayudi dalam laporanya menjelaskan bahwa kegiatan Petinget Tumpek Landep XI yang digelar Pemkot Denpasar melalui Disperindag Kota Denpasar ini mengangkat tema besar ‘Pemajuan Kota Budaya dan Peningkatan Industri Kereatif’ dari tema pokok tersebut dikemas menjadi tema kirab ‘Pemulian taksu Keris dan Senjata Tajam Pusaka Budaya Nusantara’ dan tema serasehan yakni ‘Pemajuan Industri Gamelan Bali menuju Warisan Budaya Dunia’. 

 
Adapun kegiatan ini memamerkan 150 hingga 200 keris yang dengan menampilkan stand pameran industri dan bursa keris. Dimana, keris tersebut merupakan koleksi dari komunitas keris, puri, dan griya di Kota Denpasar. Pihaknya mengaku kegiatan ini tidak sekedar pameran melainkan memberikan pemahaman secara detail keris seperti luk, pamor, fungsi keris, tahun pembuatan dan lain sebagainya.

 
“Hal tersebut membuka refleksi pemerintah bersama masyarakat Denpasar sangat merespon, mengapresiasi dan memuliakan keris pusaka sebagai warisan budaya dunia. Sesuai dengan penghargaan UNESCO ‘Keris as Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity’ (UNESCO, 2005),” ujar Dajrot. 


Kadis Perindag Kota Denpasar, Ni Nyoman Sri Utari mengatakan bahwa pelaksanaan Petinget Tumpek ini berangkat dari Makna Tumpek Landep, dimana seperti kita ketahui bersama juga sebagai Hari Pusaka (Heritage Day) yang telah berkembang secara membudaya dalam masyarakat Denpasar Bali diapresiasi dan sangat menginspirasi peserta OWHC sebagai hari Pusaka Lokal (Denpasar Bali) yang disepakati sebagai Hari Pusaka Regional menuju Hari Pusaka Dunia.

 
Dari kegiatan ini Sri Utari berharap dapat mengembangkan Kota Denpasar sebagai jembata peradaban berskala lokal, nasional maupun internasional melalui insdustri logam dan mesin. Selain itu juga diharapkan mampu memberikan ruang serta motivasi bagi perajin, khususnya perajin pande besi, emas dan perak untuk dapat membangkitkan kreatifitas dalam mendukung produktifitas, yang dapat dilaksanakan dengan bertukar pikiran bersama seluruh perajun di Kota Denpasar

 
“Tentunya dari spirit Tumpek Landep ini diharapkan dapat meninkatkan tentang makna dan peranan hari Tumpek Landep sebgai motor penggerak teknologi di Bali melalui ketajaman adnyana atau pikiran sehingga terciptanya industri logam dan mesin,” ujar Sri Utari.

Penulis : Humas Denpasar

Editor : Tantri



Berita Beritabali.com di WhatsApp Anda
Ikuti kami




Tonton Juga :





News Lainnya :


Berita Lainnya :


Hasil Polling Calon Walikota Denpasar 2024

Polling Dimulai per 1 September 2022


Trending