About Bali

Peradaban Bali Dibangun di Lembah Sungai

 Jumat, 05 Februari 2021, 05:00 WITA

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Beritabali.com, Denpasar. 

Koordinator Staf Khusus Presiden, AGGN Ari Dwipayana menjadi pembicara kunci pada webinar bertema "Sri Kesari Warmadewa -Menjenguk Kembali Proses Pemberadaban Bali", yang diselenggarakan Pusat Unggulan Pariwisata Universitas Udayana bekerjasama dengan Paiketan Krama Bali (4/2/2021). 

Webinar yang mengulas kilas balik  proses pemberadaban Bali dari nol kilometer Prasasti Blanjong ini menampilkan pembicara Sugi Lanus, seorang pakar manuskrip Bali dan Jawa Kuno.

Mengawali acara, Ari menekankan pentingnya pemahaman sejarah sebagai cara untuk mengingat masa lalu, dalam konteks mencari obat atau tamba eling dari masa kini. Dengan menempatkan sejarah peradaban  sebagai obat atau tamba, sejarah akan menjadi instrumen yang mempersatukan sekaligus sebagai sarana untuk melakukan introspeksi (mulat sarira), untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik.

Lebih lanjut Ari memaparkan jejak sejarah panjang peradaban Bali sepanjang tukad Petanu-Pakerisan yang mewariskan banyak 'legacy' yang patut menjadi bahan pembelajaran hari ini. Diantaranya, realitas bahwa peradaban Bali dibangun di lembah sungai, yang dibuktikan dengan banyaknya tempat pemujaan, pertapaan dan pusat pemerintahan di lokasi tersebut. 

Realitas itu seharusnya memberikan kesadaran pada kita untuk menjaga sumber-sumber mata air, aliran sungai sebagai sumber kehidupan. Peradaban air ini juga memunculkan sistem religi yang memuliakan  air (Gama Tirtha). Dari sejarah kita juga mengetahui kemampuan nenek moyang kita dalam penguasaan teknologi pengolahan seperti pembuatan Nekara dan teknologi hidraulik, seperti empelan, uwungan dan sebagainya.

Legacy penting ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai pariwisata Bali. Jika kita mampu menjaga ekologi, sumber-sumber mata air, sungai dan danau yang ratusan tahun telah menjadi bagian penting dari peradaban Bali, melakukan konservasi peninggalan sejarah Bali Kuna, serta mengangkat cerita dan nilai yang hidup di dalamnya, maka pariwisata Bali akan memiliki jiwa (soul) yang sangat bernilai. 

Saatnya pariwisata juga diperkuat dari sisi edukasi sejarah dan konservasi, baik melalui perhormatan pada peninggalan peradaban masa lalu maupun penghargaan pada alam-lingkungan.

Penulis : bbn/rls



Berita Beritabali.com di WhatsApp Anda
Ikuti kami




Tonton Juga :





About Bali Lainnya :


Berita Lainnya :


Hasil Polling Calon Walikota Denpasar 2024

Polling Dimulai per 1 September 2022


Trending