Putin: Hubungan Rusia-Cina Jaga Stabilitas Situasi Internasional
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, menekankan pentingnya hubungan negaranya dengan Cina untuk menjaga stabilitas global. Pernyataan itu disampaikan kala menerima kunjungan diplomat tinggi Cina, Wang Yi di Moskow pada Rabu (22/2).
Dalam pembicaraan dengan Wang Yi, Putin menyatakan, hubungan internasional tidak menjadi lebih baik usai keruntuhan sistem bipolar (runtuhnya Uni Soviet), malah menjadi lebih berbahaya.
"Dalam hal ini, kerja sama di kancah internasional antara Republik Rakyat Cina dan Federasi Rusia, seperti yang kami tekankan berulang kali, sangat penting untuk stabilisasi situasi internasional," ujar Putin dalam pertemuan dengan Wang Yi, seperti dilansir CNN.
Wang Yi sendiri tengah melakukan lawatan ke Eropa sejak 14 Februari lalu. Kunjungan Wang Yi ini dilakukan hanya beberapa hari sebelum peringatan setahun invasi Rusia di Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari 2022.
Saat bertemu dengan Wang, Putin meminta menyampaikan salamnya kepada Presiden Cina Xi Jinping bahwa undangan untuk pemimpin Negeri Tirai Bambu itu untuk ke Rusia tetap berlaku.
Jelang Olimpiade Musim Dingin Beijing tahun lalu, Putin dan Xi Jinping bertemu lalu mengumumkan kemitraan "tanpa batas" kedua negara. Soal perdagangan, Putin mengungkapkan, Rusia dan Cina menetapkan target untuk mencapai nilai perdagangan tahunan sebesar US$ 200 miliar (setara Rp3.037,5 triliun) pada 2024.
Putin berpendapat, target perdagangan kedua negara diprediksi akan tercapai lebih awal dari yang direncanakan apabila melihat volume perdagangan yang terus tumbuh.
Di sisi lain, Wang Yi menekankan hubungan solid Cina-Rusia meski menghadapi tekanan komunitas internasional dalam situasi dunia yang begitu kompleks dan tidak stabil. Namun, hubungan kedua negara terus berkembang dengan stabil, sehingga Wang mendesak Putin menanggapi krisis dengan memperdalam kerja sama.
"Krisis terus-menerus muncul, tetapi dalam krisis ada peluang, dan peluang juga berubah menjadi krisis, ini adalah pengalaman sejarah," ucap Wang.
Wang menegaskan, hubungan Cina-Rusia tidak mengarah kepada negara ketiga dan tidak tunduk pada tekanan pihak ketiga, karena landasan kedua negara yang sangat kuat, baik secara ekonomi, politik, maupun budaya.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net