Seksologi

Rambut Kelamin Istri Lebat, Suami Malah Lebih Bergairah

 Minggu, 07 Februari 2021, 20:20 WITA

bbn/net

IKUTI BERITABALI.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Beritabali.com, Denpasar. 

Tanya: “Dok, maaf saya langsung saja ini ingin bertanya tentang rambut kelamin. Saya biasanya senang mencukur habis rambut kelamin saya, supaya terlihat bersih. 

Tetapi saat pandemi belakangan ini, saya dan suami justru lebih jarang berhubungan seksual, akhirnya saya sering membiarkan rambut kelamin saya menjadi lebih lebat. Bukan yang lebat sekali tidak beraturan, tetapi yang lebih lebat dari biasanya dan masih rapi. 

Justru sekarang suami malah bilang lebih bergairah kalau rambut kelamin saya lebih lebat, lebih seksi katanya. Menurut dokter, itu bagaimana? Terima kasih” (Mita, 26)

Jawab: Vagina harus dijaga kebersihannya. Selalu menjaga kebersihan vagina tidak hanya akan menguntungkan perempuan, tetapi juga pasangannya. Pada kenyataannya, banyak perempuan yang kurang memperhatikan kebersihan vagina dan sekitarnya dan ini dapat memicu risiko kesehatan yang cukup serius. 

Termasuk salah satunya adalah tidak memperhatikan bagaimana merawat rambut kelamin. Ketika sudah mulai puber atau menuju dewasa, setiap orang akan mengalami perubahan pada fisiknya, salah satunya adalah tumbuhnya rambut-rambut, termasuk rambut di kelamin, yang disebut dengan rambut pubis.

Apa yang dilakukan sebelumnya, sebenarnya sudah tepat, karena walaupun ternyata rambut pubis bisa menjadi daya tarik seksual juga bagi sebagian laki-laki, tetapi sudah seharusnya memang rambut pubis jangan dibiarkan tidak teratur dan terlalu lebat, karena jika terlalu lebat akan juga membuat area vagina dan sekitarnya menjadi lebih lembab sehingga mempermudah tumbuhnya jamur. 

Keringat dan rambut pubis dapat menyatu sehingga menimbulkan bau tak sedap, seperti halnya bau menyengat pada ketiak. Jadi memang harus dibersihkan sesering mungkin untuk mencegah akumulasi keringat, terutama karena bagian tersebut hampir selalu tertutup oleh pakaian.  Area antara vagina dan anus pun harus selalu bersih dan bebas dari bau berlebih.

Lalu, jika dibiarkan lebat bagaimana? Tentu saja bukan yang lebat, yang dibiarkan, dan tidak terurus. Tetapi bisa dibiarkan tumbuh secukupnya asalkan tetap terawat dan bersih. Bisa dilakukan dengan menggunting atau mencukur rapi rambut pubis, dengan menyisakan sebagian rambut, jadi tidak dihabiskan semua. Dengan dicukur atau digunting rapi, tentu saja tidak akan terasa sakit, lebih praktis dan rambut pubis bisa menjalankan fungsinya untuk melindungi gesekan termasuk menjaga kelembaban seputar vagina

Dengan dipotong pendek dan rapi sekaligus juga bisa mencegah kejadian rambut pubis yang panjang yang bisa tertarik masuk saat berhubungan seksual, yang bisa memunculkan rasa nyeri juga saat itu.

Satu lagi, jangan lupa buat selalu menjaga kebersihan pakaian dalam. Seringlah mengganti pakaian dalam, minimal sehari dua kali setelah mandi, untuk menghindari jamur dan bakteri yang berasal dari pakaian dalam melekat juga pada rambut pubis atau langsung pada vagina jika rambut pubis dihabiskan. 

Sesungguhnya, upaya-upaya ini  semua masuk ke dalam konsep merawat dan membersihkan kelamin yang perlu dilakukan dalam kaitan dengan hubungan seksual dan kebersihan organ seksual.

Penulis : bbn/oka



Berita Beritabali.com di WhatsApp Anda
Ikuti kami




Tonton Juga :





Seksologi Lainnya :


Berita Lainnya :


Hasil Polling Calon Walikota Denpasar 2024

Polling Dimulai per 1 September 2022


Trending