Pengelolaan Budidaya Kerapu di Buleleng
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BULELENG.
Budidaya Kerapu di Kabupaten Buleleng hingga kini belum maksimal pengelolaannya. Penyebabnya, karena selain membutuhkan investasi yang cukup besar, budidaya ini berisiko tinggi, juga masalah cuaca, dan lokasi laut yang sangat spesifik.
“Selama ini, lahan untuk budidaya Kerapu terdapat di Kecamatan Gerokgak dengan luas lahan 500 hektar. Dari jumlah itu, baru dikelola seluas 52,34 haktar dengan jumlah produksi sebanyak 70 ton. Lahan yang dikelola seluas itu dinilai masih kecil dibandingkan luas lahan yang potensial,“ ungkap Kepala Bidang Pengembangan Usaha Pada Dinas Perikanan Kelautan Buleleng, Nyoman Sutrisna.
Melihat kondisi itu, Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Buleleng melakukan upaya dengan cara memberikan bimbingan dan pembinaan kepada kelompok nelayan pembudidaya, serta mengajak Balai Besar Riset Budidaya Perikanan Gondol untuk melakukan penelitian tentang budidaya ini.
“Kita sudah berkomitmen untuk terus berupaya untuk mengembangkan potensi budidaya ini,†papar Sutrisna.Selain pengelolaan budidaya Kerapu di Kecamatan Gerokgak,
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Buleleng memperluas budidaya Kerapu di Desa Sambirenteng, Kecamatan Tejakula. Di desa ini luas lahan yang dikelola 10 hektar.
“Dipilihnya Desa Sambirenteng karena kondisi laut yang banyak teluknya cocok untuk budidaya Kerapu. Hanya saja, dilokasi ini tehnik budidaya memakai sitem sangkar, bukan memakai system keramba jaring apung,†jelas Kabid Pengembangan Usaha Sutrisna.
Reporter: bbn/ctg