Harus Fasih Bahasa Inggris
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Sejuta harapan mulai dilontarkan oleh berbagai kalangan terhadap Gubernur Bali yang akan terpilih pada Pilkada Bali mendatang. Salah satunya dari kalangan pariwisata Bali. Mereka berharap Gubernur Bali terpilih mendatang harus fasih berbahasa Inggris.
Harapan ini diantaranya disampaikan Ketua DPP Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), Drs Nyoman Kandia. Ia mengharapkan pemimpin Bali ke depan, adalah pemimpin yang bisa membawa nama besar Bali di dunia internasional. “Saya mewakili teman-teman guide di Bali sangat mengharapkan sosok Gubernur kita nanti, paling tidak, bisa berbahasa Inggris. Sehingga kalau Bali menjadi tuan rumah sebuah pertemuan tingkat dunia, Gubernurnya mampu berinteraksi dan mewakili imej Bali di mata dunia internasional. Khan malu, kalo Bali yang telah dikenal sebagai salah satu destinasi pariwisata dunia, Gubernurnya nggak bisa Bahasa Inggris, apa kata dunia nanti,” ujarnya ketika ditemui di kantornya, Kamis (20/3).
Ketika ditanya mengenai langkah-langkah yang perlu diambil oleh Gubernur terpilih dalam meningkatkan sektor Pariwisata di Bali, Kandia menjawab dengan tegas kalau Gubernur Bali itu harus bisa berperan sebagai ‘marketing’ bagi pariwisata di Bali. “Seorang Gubernur Bali harus bisa menjadi marketing, yakni mampu memperkenalkan dan ‘menjual’ pariwisata Bali di dunia internasional. Semua hal itu bisa dimulai dengan melakukan lobi-lobi tingkat dunia yang bertujuan untuk memajukan sektor pariwisata di Bali,” ujarnya sambil menyebutkan bahwa sampai saat ini HPI telah beranggotakan 14.000 guide yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia.
Apakah peningkatan di sektor pariwisata mesti menjadi tugas dan prioritas dari seorang Gubernur Bali? “Bagi saya, sebenarnya tugas seorang Gubernur itu mencakup tiga hal yakni meningkatkan kesehatan, pendidikan, dan kesejahtraan rakyatnya. Dalam hal ini, saya yakin kesejahteraan rakyat Bali bisa ditingkatkan dengan menciptakan lapangan pekerjaan yang memanfaatkan potensi pariwisata yang telah dimiliki Bali selama ini,” pungkasnya.
Ketika disinggung mengenai ‘sepak terjang’ pemerintah Bali saat ini dalam menggali potensi pariwisata yang ada di Bali, Kandia mengatakan bahwa selama ini pemerintah daerah terlalu bersikap pasif dan kurang berani berinovasi. “Nampaknya pemerintahan sekarang kurang agresif dan takut untuk berinovasi. Menurut saya, seorang Gubernur Bali dituntut untuk mampu membangun Bali dengan segala potensi yang dimilikinya. Apa gunanya jika memiliki seorang gubernur yang hanya gemar ‘nanem pedagingan’ (terjebak menghadiri ritual upacara adat, red) saja,” tandasnya.
Reporter: bbn/ctg